#Politik dan Keamanan

Putu Supadma Tekankan Pentingnya Konektivitas Indonesia dengan Negara-negara Pasifik

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Putu Supadma Rudana usai Welcome Dinner bersama delegasi 'Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership' (IPPP), di Jakarta ,Rabu (24/7/2024). Foto : Jaka/Andri.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Putu Supadma Rudana usai Welcome Dinner bersama delegasi ‘Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership’ (IPPP), di Jakarta ,Rabu (24/7/2024). Foto : Jaka/Andri.

PARLEMENTARIAJakarta – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Putu Supadma Rudana menilai konektivitas menjadi hal yang sangat penting dalam menjalin kerja sama antara Indonesia dan negara-negara Pasifik. Apalagi secara regional, kawasan Indonesia juga beririsan dengan Samudera Pasifik.

“Saya sempat berkunjung ke Papua Nugini (PNG) dua kali, mereka menyampaikan kendala dari hubungan Indonesia dengan PNG dan negara Pasifik lainnya adalah konektivitas, baik itu udara maupun konektivitas laut,” ujar Putu usai Welcome Dinner bersama delegasi ‘Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership’ (IPPP), di Jakarta ,Rabu (24/7/2024).

Padahal, dilanjutkan Politisi Fraksi Partai Demokrat ini, negara tetangga di Pasifik tersebut juga berharap Indonesia bisa bekerja sama dengan negara-negara kepulauan di kawasan Pasifik. Ia mengakui bahwa tidak mudah untuk mengaplikasikan hal tersebut. 

Namun dengan niat bersama antar Indonesia dengan berbagai negara di Pasifik, terbentuk kepercayaan antar Indonesia dengan beberapa negara Pasifik. Hingga akhirnya terbuka akses bagi penerbangan kedua negara, baik itu maskapai milik negara, maupun maskapai milik swasta. 

“Dengan adanya konektivitas tersebut tentu tidak hanya akan terbuka banyak kerjasama antara Indonesia dan negara-negara Pasifik. Namun juga akan meningkatkan respect terhadap kedaulatan dan teritorial Indonesia,” tambahnya. 

Tidak hanya itu, Politisi Dapil Bali ini juga mengungkapkan dalam sidang kedua IPPP juga akan membahas berbagai isu. Salah satunya terkait isu perubahan iklim.

Apalagi secara geografis, provinsi di wilayah timur Indonesia memiliki karakteristik yang mirip dengan negara kepulauan lain di Pasifik. Sehingga akan muncul pertukaran informasi terkait mitigasi dampak perubahan iklim, seperti cuaca ekstrem dan gelombang panas. •ayu/aha

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *