12 December 2024
Politik dan Keamanan

Kunjungi Museum Rudana, Putu Supadma Ajak Delegasi AIPA-FAO-IISD Lihat Perwujudan Tri Hita Karana

  • Juli 25, 2024
  • 0

Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana dalam acara (opening session) pertemuan multipihak kedua (second joint event) dalam acara AIPA-FAO-IISD, di Ubud, Bali, Rabu (24/7/2024). Foto : Rdn/Andri. PARLEMENTARIA,

Kunjungi Museum Rudana, Putu Supadma Ajak Delegasi AIPA-FAO-IISD Lihat Perwujudan Tri Hita Karana
Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana dalam acara (opening session) pertemuan multipihak kedua (second joint event) dalam acara AIPA-FAO-IISD, di Ubud, Bali, Rabu (24/7/2024). Foto : Rdn/Andri.

PARLEMENTARIA, Gianyar –  DPR RI melalui Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan multipihak kedua (second joint event) antara ASEAN Inter-Parliamentary Assemby (AIPA), Food and Agriculture Organization (FAO), dan International Institute Sustainable Development(IISD) di Ubud, Bali. Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana, pada Selasa (23/7/2024), mengajak para delegasi berkunjung ke Museum Rudana, melihat perwujudan salah satu filosofi masyarakat Bali, yaitu Tri Hita Karana.

Tri Hita Karana berasal dari kata “tri” yang berarti tiga, “hita” yang berarti kebahagiaan dan “karana” yang berarti penyebab. Dengan demikian Tri Hita Karana berarti “tiga penyebab terciptanya kebahagiaan”.Tri Hita Karana merupakan konsep atau ajaran dalam agama Hindu yang selalu menitikberatkan bagaimana antara sesama bisa hidup berdampingan. Unsur- unsur Tri Hita Karana itu meliputi Sanghyang Jagatkarana (Tuhan Yang Maha Esa), bhuana (alam), dan manusia.

“Bagaimana juga hubungan harmonis ini bisa dibangun dalam konsep ASEAN-RAI. ASEAN-RAI merupakan sebuah komitmen bersama ASEAN dan secara global kita selalu sharing dengan berbagai negara di dunia,” ujar Putu Supadma kepada Parlementaria, Rabu (24/7/2024).

ASEAN-RAI merupakan panduan (guidlines) untuk investasi bertanggung jawab, khususnya yang berkaitan dengan ruang lingkup pangan, pertanian, dan kehutanan di ASEAN atau dikenal dengan istilah ASEAN Responsible Agriculture Investment (ASEAN-RAI).

Karena itu, Politisi Fraksi Partai Demokrat ini berkomitmen BKSAP DPR RI akan terus mengawal persoalan pertanian yang berkelanjutan, menjaga hutan, dan terpenting menjaga ketahanan pangan.

“Komitmen framework ini sudah kita bangun bersama dan harus kita implementasikan bersama dengan berbagai organisasi di tingkat global. Kerja sama perdagangan ditingkatkan, sehingga produk kita tidak hanya mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri tapi juga pasar-pasar di tingkat internasional,” jelas Anggota Komisi VI DPR RI ini.

Museum Rudana adalah sebuah museum seni yang berada di Ubud, Gianyar, Bali dan digunakan untuk memamerkan dan mempromosikan karya seni berupa lukisan dan patung karya seniman Bali.

Museum ini memamerkan karya seni dari I Gusti Nyoman Lempad (almarhum), Nyoman Gunarsa, Made Wianta,seniman Indonesia di luar Bali seperti Affandi (almarhum), Basuki Abdullah (almarhum), Srihadi Soedarsono, Sunaryo Sutono, maupun seniman asing yang tinggal di Bali seperti Antonio Blanco (almarhum), Arie Smit. Museum Rudana didirikan oleh Nyoman Rudana, seorang kolektor lukisan yang juga pemilik galeri seni Rudana Fine Art Gallery dan Genta Fine Art Gallery. 

Pengelolaan museum dilakukan oleh Yayasan Seni Rudana. Museum ini diresmikan pada Selasa, 26 Desember 1995 oleh Presiden Soeharto. Berbagai karya seni lukis dan seni patung dipamerkan dalam museum ini, baik karya seniman Bali, seniman Indonesia di luar Bali maupun seniman asing. Penataan karya seninya selalu diupayakan agar mencerminkan nilai-nilai tata ruang, nilai estetis yang harmonis dan selaras dengan konsep filosofi Bali. •rdn

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *