13 December 2024
Ekonomi dan Keuangan

Tukar-Menukar Pengetahuan Keparlemenan Antara Indonesia-Uganda terkait Pengawasan BPK

  • Juni 26, 2024
  • 0

Ketua BAKN Wahyu Sanjaya bertukar cideramata seusai menerima kunjungan di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/06/2024). Foto: Oji/Andri. PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN)

Tukar-Menukar Pengetahuan Keparlemenan Antara Indonesia-Uganda terkait Pengawasan BPK
Ketua BAKN Wahyu Sanjaya bertukar cideramata seusai menerima kunjungan di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/06/2024). Foto: Oji/Andri.

PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI menerima kunjungan delegasi Uganda, yakni dari Office of the Auditor General of Uganda (BPK Uganda), Public Accounts Committee (BAKN Uganda), Parliamentary Committee on Finance, Planning and Economic Development (Komisi Keuangan, Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Parlemen Uganda), dan Parliamentary Committee on Budget (Komisi Anggaran Parlemen Uganda).

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak saling berbagi informasi mengenai kegiatan keparlemenan. BAKN DPR RI sendiri, berbagi mengenai bagaimana peranan mereka dalam hal fungsi pengawasan terutama dalam melakukan telaahan terhadap laporan hasil pemeriksaan BPK RI.

“Intinya mereka ingin saling belajar tentang bagaimana kondisi BAKN di DPR dan di Uganda dan bagaimana BPK RI dan Uganda. Kemudian juga untuk mempererat silaturahmi, untuk membina hubungan baik antarparlemen yang selama ini sudah baik dan kedepannya menjadi semakin lebih baik lagi,” ujar Ketua BAKN Wahyu Sanjaya kepada Parlementaria seusai menerima kunjungan di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/06/2024).

Hal menarik yang disampaikan pada pertemuan tersebut yakni jabatan Auditor General of Uganda (BPK Uganda) dipilih langsung oleh Presiden. Berbeda dengan Uganda, di Indonesia BPK RI dipilih oleh DPR RI melalui tes uji dan kelayakan yang dilakukan di Komisi XI dan disetujui bersama di Rapat Paripurna DPR RI.

“Jadi berarti BPK Indonesia itu lebih independen sebenarnya. Meski orang-orang politik juga masuk di BPK. Jadi dalam tanda petik ada penetrasi partai-partai politik untuk mendudukkan anggota-anggota di Badan Pemeriksa Keuangan. Sementara kalau di Uganda karena Presiden datang dari partai yang (berkuasa) mayoritas maka otomatis anggota-anggotanya datang dari partai yang dimiliki oleh Presiden,” jelas Wakil Ketua BAKN DPR RI Hendrawan Supratikno.

Adanya pertemuan ini diharapkan dapat terus meningkatkan kerja sama dan mempererat hubungan kedua negara. BAKN DPR RI juga berharap kedepan dapat membalas kunjungan kawan-kawan delegasi Uganda. •gal/rdn

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *