#Ekonomi dan Keuangan

Terima Kunjungan Parlemen Tiongkok, Puteri Komarudin Dorong Inisiasi Kerja Sama di Sektor Keuangan

Anggota BKSAP DPR RI Puteri Komarudin saat mengikuti pertemuan BKSAP DPR RI menerima kunjungan delegasi dari Parlemen Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada Kamis (13/6/2024). Foto: Kresno/vel.
Anggota BKSAP DPR RI Puteri Komarudin saat mengikuti pertemuan BKSAP DPR RI menerima kunjungan delegasi dari Parlemen Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada Kamis (13/6/2024). Foto: Kresno/vel.

PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima kunjungan delegasi dari Parlemen Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada Kamis (13/6/2024). Hadir pada kesempatan ini, Anggota BKSAP DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mendorong kerja sama di sektor keuangan.

“Tiongkok telah menjadi pioner dalam pengembangan mata uang digitalnya yaitu Yuan Digital. Proyek ini telah diinisiasi sejak tahun 2014 dan telah dilakukan uji coba pada tahun 2020. Karena saat ini Bank Indonesia tengah mengkaji rencana Rupiah Digital. Tentu, kami ingin mendalami seperti apa implementasi Yuan Digital. Terutama dari segi desain, infrastruktur, manfaat, hingga risikonya,” urai Puteri dalam siaran pers resmi kepada Parlementaria, Jumat (14/6/2024).

Puteri yang menjadi Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Parlemen Indonesia dan Parlemen Tiongkok ini juga menyoroti terkait pentingnya kolaborasi lintas negara untuk mengatasi peredaran produk keuangan ilegal yang semakin marak seiring perkembangan digitalisasi.

“Sejak tahun 2017, kami telah memblokir lebih dari 7.500 aplikasi pinjaman online ilegal. Jumlah ini tentu berpotensi lebih besar lagi. Karena perlu diketahui sekitar 34 persen server dari pinjaman online ilegal ini berasal dari luar negeri. Untuk itu, kami mengajak Parlemen Tiongkok untuk memerangi persoalan ini,” ujar Puteri.

Lebih lanjut, Puteri juga mengajak Parlemen Tiongkok untuk mengawal kerja sama yang telah terbangun antara Bank Indonesia dengan Bank Sentral Tiongkok (PBC) terkait kerja sama penyelesaian transaksi bilateral dengan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS).

“Kerja sama ini telah terjalin sejak tahun 2021. Tentunya, kami berharap kerja sama ini dapat mendukung stabilisasi nilai tukar seiring pengurangan ketergantungan pada mata uang tertentu di pasar valuta asing domestik, seperti dolar,” ungkap Puteri.

Menutup keterangannya, Puteri menilai kunjungan ini bisa semakin merajut hubungan kemitraan yang kuat dan konkret di berbagai bidang, seperti pengembangan ekonomi digital dan pengembangan kendaraan listrik.

Kunjungan delegasi Parlemen Tiongkok diterima langsung oleh Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Gilang Dhielafararez, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Sukamta, serta Anggota BKSAP DPR RI Muslim. Adapun delegasi Parlemen Tiongkok diwakili oleh Anggota Standing Committee dan Wakil Ketua Foreign Affairs Committee yaitu Fu Ziying, Wang Ke, He Huawu. •pun/aha

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *