Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon. Foto: Geraldi/nr.
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengecam keras persoalan banyaknya jumlah anak-anak Palestina yang tewas akibat agresi Israel secara brutal hingga menewaskan sekitar 2500 anak-anak sejak tanggal 7 Oktober 2023, termasuk di dalamnya bayi yang menjadi korban pembunuhan dari bombardir Israel di Gaza.
“Ini berada di depan mata jumlah yang meninggal anak-anak itu mencapai 2000-2500 atau lebih dari 2000 anak-anak dan bayi. Ini juga kita sampaikan dalam komisi HAM dan komisi demokrasi masalah yang harus kita angkat ke permukaan di dalam resolusi. Jangan sampai kita seolah-olah tidak melihat persoalan ini merupakan persoalan serius,” tegas Fadli dalam rilis yang diterima Parlementaria, Rabu (25/10/2023).
Lebih lanjut, Politisi Fraksi Partai Gerindra ini menyerukan isu banyaknya jumlah anak-anak Palestina yang tewas tersebut harus menjadi isu yang dibahas secara serius. Mengingat, tandas Fadli, dalam suatu konflik apapun jangan sampai ada masyarakat sipil terutama wanita dan anak-anak yang menjadi korban.
Oleh karena itu, Fadli yang juga Anggota Komisi I DPR RI tersebut menekankan Parlemen sebagai wakil rakyat mempunyai satu kepentingan yang langsung membawa suara dari masyarakat Indonesia dalam rangka mendukung Palestina Merdeka.
“Soal Palestina saya rasa kita semua baik itu pemerintah, dpr parlemen, Masyarakat, semuanya mendukung Palestina Merdeka. Semuanya juga ingin konflik ini berakhir dengan satu tujuan yang saya kira sejak dulu diharapkan oleh hukum internasional yaitu berdirinya dan berdaulatnya negara Palestina. Jadi Indonesia mendukung Palestina Merdeka,” tegas Fadli.
Terkait hal itu, Fadli mengungkapkan Indonesia mendukung segera penghentian kebrutalan pasukan Israel di Gaza yang telah menimbulkan banyak korban jiwa hingga ribuan orang serta belasan ribuan orang lainnya mengalami luka-luka yang sangat parah.
Fadli juga mengecam tindakan penghancuran instalasi sipil oleh Israel seperti rumah sakit yang sangat diperlukan oleh masyarakat Palestina. “Kita juga ingin ada campur tangan Masyarakat internasional agar segera membuka blokade, yang telah memblokir jalur makanan, jalur listrik, jalur obat-obatan, jalur bantuan kemanusiaan, terhadap masyarakat Gaza yang saat ini terkurung lebih dari 2 juta orang di Gaza,” pungkasnya. •pun/aha