#Industri dan Pembangunan

Ridwan Bae Ingatkan Dirjen Cipta Karya Prioritas Tingkatkan Kualitas Infrastruktur Pendidikan

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae saat memimpin Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI dengan Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti dan Dirjen Perumahan (turut menghadirkan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Seluruh Indonesia) yang digelar di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023). Foto: Geral/Man.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae saat memimpin Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI dengan Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti dan Dirjen Perumahan (turut menghadirkan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Seluruh Indonesia) yang digelar di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023). Foto: Geral/Man.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae mengingatkan Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memprioritaskan peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur pendidikan sekolah maupun madrasah mulai dari tingkatan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

Salah satunya, seperti yang terjadi di SMP Negeri 4 di Kota Raha, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Hal itu ditegaskan Ridwan saat memimpin Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI dengan Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti dan Dirjen Perumahan (turut menghadirkan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Seluruh Indonesia) yang digelar di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).

“Ibu Dirjen, saya pertama saya ingin bicara dulu persoalan pendidikan. Di Indonesia ini sangat prihatin kita kalau kita jalan ke daerah-daerah tentang persoalan sekolah-sekolah kita, madrasah, SD, SMP,SMA dan seterusnya. Di Sulawesi Tenggara saja misalnya itu begitu banyak daerah yang sangat membutuhkan itu. Salah satu contohnya misal saya contohkan di Kabupaten Muna, namanya SMP Negeri 4 di Kota Raha Kabupaten Muna,” ujar Ridwan.

“Itu muridnya saya hafal betul jumlahnya, 1.024 orang murid sekolahnya. Ruang kelasnya itu adalah 20 ruang kelas. Tapi dari 20 ruang kelas ini adalah sudah kumuh semua bahkan tidak memenuhi syarat lagi ketentuan baku tentang luas ruangan sebagai SMP misalnya,” sambung Politisi Fraksi Partai Golkar ini menjelaskan.

Ridwan mengungkapkan, di SMP tersebut pernah tercatat ada kurang lebih sekitar 300 siswa per tahun dan yang masuk kurang lebih sekitar 500 orang. Namun, naas akhirnya ditolak sebagian 200 siswa oleh karena tidak cukup ruangan yang memadai. Terkait hal itu, Ridwan mendorong agar peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur sekolah menjadi prioritas Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR pada Tahun Anggaran 2024.

“Kenapa saya minta diprioritaskan? Karena arus murid itu sendiri. Yang kedua, sudah pada rapuh ruangannya itu. dari 20-an ruangan itu, 18 ruangan sudah rapuh semua. Takutnya saya, jangan sampai menjadi korban dan menjadi berita dunia anak sekolah kita murid kita tertimpa oleh reruntuhan bangunan akibat kurangnya perhatian Pemerintah.Oleh karena itu, melalui kesempatan ini saya meminta kepada Bu Dirjen untuk menjadi perhatian,” pungkas Legislator Dapil Sulawesi Tenggara itu. •pun/aha

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *