Amir Uskara Beberkan Sejumlah Faktor Pertumbuhan Ekonomi di Sulsel, Apa Saja?
- 0
- 2 min read
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara dalam foto bersama usai memimpin rapat Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi XI DPR RI ke Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (10/6/2023). Foto: Anju/nr.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara mengatakan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Pertama, faktor kondisi ekonomi-politik global yang sangat berpengaruh. Kedua, faktor adanya perayaan Hari Besar Keagamaan (HKB) yang rutin diselenggarakan tiap tahun.
“Kalau kita lihat kondisi menjelang Idul Adha ini, tentu pasti akan berpengaruh,” ucapnya kepada Parlementaria usai memimpin rapat Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi XI DPR RI ke Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (10/6/2023).
Lebih lanjut, kata Politisi Fraksi PPP itu, menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal 2 hanya 5,03 persen. Oleh sebab itu, dia berharap pada kuartal 3 ini pertumbuhan ekonomi bisa melampaui 5 persen. Karena itu, ia menjelaskan bahwa target yang sudah ditetapkan pemerintah butuh usaha lebih untuk mencapainya.
“Mudah-mudahan pertumbuhan ekonomi bisa di atas hingga 5 persen. Sehingga, target kita pada kuartal keempat itu untuk bisa mencapai 5,3 persen sesuai dengan kesepakatan Pemerintah bisa tercapai. Sekalipun, kalau kita lihat sepertinya agak berat untuk bisa sampai ke 5,3 persen tetapi minimal mendekati,” ujarnya.
Kendati demikian, dari paparan yang didapatkan dari para mitra, Komisi XI DPR RI menemukan kondisi pengendalian inflasi yang masih cukup bagus dan stabil.
“Kita dapat informasi terkait dengan kondisi Pengendalian inflasi di Sulawesi Selatan yang sampai saat ini masih terkendali. Masih cukup bagus. TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) yang dikelola bersama-sama dengan Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah juga, saya kira bekerja secara maksimal,” kata Amir.
Legislator Dapil Sulawesi Selatan ini berharap pertumbuhan ekonomi di provinsi Sulawesi Selatan bisa mencapai angka 5,3 persen atau minimal mendekati. Sehingga, hal itu dapat menjadi lompatan untuk menuju ke tahun 2024.
“Mudah-mudahan, tahun politik ini tidak terlalu berpengaruh untuk mengangkat pertumbuhan kita, karena memang dalam masa-masa tahun politik ini biasanya investor wait and see, masih tertahan. Jadi mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh pemerintah ini, itu betul-betul bisa terlaksana sehingga target-target pertumbuhan yang kita sepakati dalam APBN itu bisa tercapai,” pungkasnya. •aas/rdn
- Komisi XI
- Seputar Isu