Menkeu: DPR Apresiasi Capaian Penerimaan Pajak Pemerintah Lampaui Target di 2024
- Juli 17, 2025
- 0
PARLEMENTARIA, Jakarta — Sejumlah fraksi di DPR RI memberikan apresiasi kepada pemerintah atas keberhasilan menjaga penerimaan perpajakan yang kembali melampaui target pada 2024. Pencapaian ini menandai empat tahun berturut-turut target penerimaan pajak tercapai, sekaligus menjadi bukti ketahanan fiskal Indonesia di tengah tekanan global.
Hal itu terungkap dalam dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-24 Masa Persidangan IV TaHUN Sidang 2024-2025 di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (15/7/2025). Di antaranya, Fraksi Partai Gerindra secara khusus mengapresiasi ketahanan tax ratio yang tetap terjaga di atas dua digit meskipun menghadapi tantangan global.
Sementara, Fraksi Partai Golkar, NasDem, Demokrat, PAN, dan PKS juga menyoroti penerimaan pajak sebagai indikator vital yang menopang pembangunan. “Penerimaan perpajakan kita tetap tumbuh positif, melampaui target APBN selama empat tahun berturut-turut. Ini mencerminkan keberhasilan reformasi perpajakan yang terus kita lakukan di tengah perlambatan harga komoditas global,” tanggap Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Pemerintah menyampaikan terima kasih atas apresiasi dan dukungan semua fraksi terhadap capaian positif pendapatan APBN, khususnya penerimaan perpajakan. Ini menegaskan resiliensi perekonomian nasional,” imbuhnya.
Selain pajak, pemerintah juga memastikan penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) akan dikelola hati-hati. “Kami sependapat dengan Fraksi Golkar, SAL adalah bantalan fiskal strategis sehingga penggunaannya harus prudent, terukur, dan menyesuaikan kebutuhan likuiditas negara,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, kolaborasi erat antara pemerintah, DPR, dan masyarakat menjadi kunci menjaga keberlanjutan penerimaan pajak sekaligus memperkuat fondasi fiskal. Reformasi perpajakan, tuturnya, akan terus diperluas untuk mendukung pembiayaan pembangunan nasional secara berkelanjutan.
Terakhir, pungkasnya, pemerintah juga menegaskan komitmennya agar pengelolaan fiskal tidak hanya fokus pada pengendalian defisit, namun juga diarahkan untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional yang produktif, mandiri, dan tahan terhadap gejolak global. •um/rdn