8 January 2025
Ekonomi dan Keuangan

Perluas Pasar ke Mesir, Gulam Sharon: Produk UMKM Harus Jadi Motor Perdagangan Global

  • Januari 2, 2025
  • 0

Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Gulam Mohammad Sharon foto bersama usai pertemuan delegasi BKSAP dengan duta besar Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf di Kairo, Mesir,

Perluas Pasar ke Mesir, Gulam Sharon: Produk UMKM Harus Jadi Motor Perdagangan Global
Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Gulam Mohammad Sharon foto bersama usai pertemuan delegasi BKSAP dengan duta besar Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf di Kairo, Mesir, Selasa (17/12/2024). Foto : Istimewa.

PARLEMENTARIA, Kairo – Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Gulam Mohammad Sharon, berharap potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia dapat berkembang di kancah dunia. Hal itu, terutama mengupayakan peningkatan perdagangan komoditas unggulan antara Indonesia dan Mesir.

Menurutnya, ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan UMKM sebagai motor penggerak perdagangan global.

“Kami percaya UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk memperkuat perdagangan dunia melalui produk lokal unggulan kita,” ujar Sharon usai pertemuan delegasi BKSAP dengan duta besar Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf di Kairo, Mesir, Selasa (17/12/2024).

Legislator Fraksi Partai NasDem itu mengungkapkan, kunjungannya sebagai delegasi BKSAP DPR RI ke Mesir ditujukan untuk memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia-Mesir. Kunjungan tersebut berlangsung pada 16-22 Desember 2024.

Salah satu fokus utama dari pertemuan delegasi BKSAP adalah pengembangan UMKM Indonesia, serta peningkatan perdagangan komoditas unggulan antara kedua negara.

Dalam pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf, delegasi BKSAP mendalami potensi pasar Mesir untuk produk-produk unggulan Indonesia, seperti kopi asal Lampung dan Malang, yang saat ini semakin diminati di Mesir. Rauf juga mengungkapkan bahwa neraca perdagangan Indonesia dengan Mesir menunjukkan surplus yang menggembirakan.

Gulam menyatakan bahwa kunjungan itu merupakan langkah penting untuk memperkuat peran UMKM Indonesia di pasar internasional.

Selain membahas potensi ekonomi, delegasi BKSAP juga mengadakan pertemuan dengan Komisi Luar Negeri Parlemen Mesir. Salah satu topik utama adalah upaya untuk merealisasikan Perjanjian Bebas Visa, yang diharapkan dapat meningkatkan hubungan perdagangan, pariwisata, dan budaya kedua negara.

“Hubungan Indonesia dan Mesir telah terjalin selama ratusan tahun. Kini saatnya kita memanfaatkan hubungan bersejarah ini untuk memperkuat diplomasi ekonomi yang mendukung visi Indonesia sebagai pusat perdagangan dunia,” kata Sharon.

Ketua Komisi Luar Negeri Parlemen Mesir, Kareem Darwis, menyambut baik usulan tersebut dan berjanji akan mendorong instansi terkait untuk merealisasikan visa belajar serta menghapuskan kendala-kendala perdagangan.

“Kami menghargai peran Mesir dalam menyalurkan bantuan untuk rakyat Palestina dan akan terus mendorong agar bantuan tersebut sampai kepada yang membutuhkan”

Selain membahas isu ekonomi, delegasi BKSAP juga mengapresiasi dukungan Mesir terhadap kemerdekaan Palestina. Sharon menekankan pentingnya konsistensi dalam memberikan bantuan kepada rakyat Palestina, yang menjadi bagian dari tanggung jawab moral dan politik Indonesia.

“Dukungan untuk Palestina adalah bagian dari tanggung jawab moral dan politik Indonesia. Kami menghargai peran Mesir dalam menyalurkan bantuan untuk rakyat Palestina dan akan terus mendorong agar bantuan tersebut sampai kepada yang membutuhkan,” ujar Anggota Komisi XII DPR RI ini.

Di sisi lain, delegasi BKSAP juga bertemu dengan Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir. Sharon menyampaikan bahwa mahasiswa Indonesia di Mesir yang berjumlah sekitar 14.000 orang, menjadi salah satu prioritas utama delegasi. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa Indonesia di Mesir, termasuk tingginya biaya layanan kesehatan dan masalah keamanan, menjadi perhatian delegasi.

“Mahasiswa kita di Mesir adalah aset bangsa. Kita harus memastikan mereka mendapatkan perlindungan maksimal, baik melalui kemudahan layanan kekonsuleran maupun asuransi kesehatan,” ujar Sharon.

Ia juga berharap agar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Universitas Al Azhar dapat bersinergi dalam mewujudkan program-program yang mendukung kesejahteraan mahasiswa Indonesia di Mesir.

Sharon juga menyoroti pentingnya kontribusi mahasiswa Indonesia di Mesir setelah menyelesaikan studi mereka. “Kita ingin mereka kembali ke Indonesia, tidak hanya sebagai akademisi, tetapi juga sebagai pelaku usaha yang dapat memperkuat hubungan ekonomi Indonesia-Mesir. Ini adalah investasi jangka panjang bagi hubungan bilateral kita,” pungkasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, kunjungan tersebut diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral Indonesia-Mesir, serta memberikan kontribusi positif bagi perkembangan UMKM Indonesia di pasar global. •tvr/rdn