PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi VI DPR RI, Anggia Erma Rini, menyatakan bahwa hubungan antara Indonesia dan Peru memiliki potensi besar, khususnya di sektor teknologi digital dan pariwisata. Menurutnya, potensi ini membuka peluang untuk memperluas kerja sama, baik dalam bentuk investasi maupun pertukaran teknologi.
Pernyataan tersebut disampaikan usai memimpin agenda Kunjungan Kehormatan (Courtesy Call) Duta Besar Peru untuk Indonesia, Luis Raúl Tsuboyama Galván, di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024). Dalam pertemuan tersebut, ia menyoroti pentingnya perlindungan keamanan siber sebagai salah satu fokus utama di sektor teknologi digital.
Di tengah meningkatnya ancaman siber secara global, Anggia memandang bahwa investasi teknologi dari luar negeri, termasuk Peru, dapat membantu meningkatkan perlindungan digital di Indonesia. “Kita tahu bahwa proteksi siber di Indonesia masih memerlukan banyak peningkatan. Ini menjadi kesempatan untuk melihat teknologi yang dimiliki Peru atau negara lain, karena kita membutuhkan solusi konkret dalam menghadapi ancaman seperti peretasan,” ujar Anggia kepada Parlementaria.
Selain sektor digital, sektor pariwisata juga menjadi perhatian utama. Berdasarkan laporan Kedutaan Besar Peru untuk Indonesia, Peru menawarkan peluang investasi kepada pelaku usaha pariwisata Indonesia. Anggia menjelaskan bahwa Peru memiliki warisan budaya yang dapat dikembangkan lebih lanjut dengan sentuhan inovasi dari investor Indonesia.
“Mereka memiliki situs warisan budaya yang mirip dengan Borobudur, dengan potensi besar yang belum dikelola secara maksimal. Peru berharap investor Indonesia dapat membantu mengembangkan sektor pariwisatanya,” ungkap Anggia.
Meski terbuka terhadap peluang kerja sama, ia menegaskan bahwa setiap langkah memperkuat hubungan antarnegara harus mempertimbangkan dampaknya terhadap situasi dalam negeri. Anggia mengingatkan pentingnya perlindungan terhadap hasil pertanian dan produk pangan lokal agar tidak tergeser oleh produk impor.
“Kita harus memastikan keamanan dan perlindungan bagi produk lokal. Kedaulatan pangan adalah prioritas, bukan hanya ketahanan,” tegas politisi dari Fraksi PKB tersebut.
Sebagai tindak lanjut, Anggia menyampaikan bahwa Komisi VI DPR RI akan terus memantau peluang kerja sama ini dengan mempertimbangkan kebutuhan domestik Indonesia. Ia optimistis bahwa kerja sama antara Indonesia dan Peru, jika dirancang secara matang, dapat membawa manfaat besar bagi kedua negara tanpa mengorbankan kepentingan nasional.
Anggia berharap agar kerja sama strategis ini tidak hanya mempererat hubungan bilateral, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, keamanan digital, dan pengembangan sektor pariwisata. •ums/aha