PARLEMENTARIA, Jakarta – Ekonomi kreatif kini menjadi sorotan sebagai pilar baru yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Anggota Komisi VII DPR RI dari daerah pemilihan Sukabumi, Iman Adinugraha, menekankan pentingnya strategi konkret agar sektor ini dapat berkembang dan memberikan dampak luas, termasuk di daerah.
Dalam pernyataannya Selasa (19/11/2024), Iman menggarisbawahi dua hal penting. Pertama, perlunya percepatan regulasi yang mendukung sektor ekonomi kreatif, termasuk pembentukan dinas khusus di tingkat daerah. Kedua, ia menyoroti pentingnya tambahan anggaran sebesar Rp2,4 triliun bagi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Tambahan anggaran tersebut, menurut Iman, sangat krusial untuk mendukung program prioritas, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
“Ekonomi kreatif tidak sekadar tentang inovasi, tetapi juga penguatan sumber daya manusia dan penciptaan lapangan kerja,” ujar Iman. Ia menekankan bahwa dukungan anggaran menjadi kunci keberhasilan sektor ini.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, mengungkapkan perlunya dukungan kebijakan baru. Ia menyebut bahwa percepatan penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Rencana Induk Ekonomi Kreatif (Rindekraf) dan revisi undang-undang terkait pemerintahan daerah sangat diperlukan untuk memperkuat landasan hukum sektor ini.
Iman juga menyoroti pembangunan infrastruktur seperti Tol Jagoratu yang direncanakan mulai dibangun pada 2025. Menurutnya, tol ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Sukabumi dengan memperbaiki akses ke destinasi wisata, yang selama ini menjadi tantangan utama.
Dengan kolaborasi strategis antara pemerintah, DPR, dan pelaku ekonomi kreatif, cita-cita menjadikan sektor ini sebagai tulang punggung perekonomian menuju Indonesia Emas 2045 semakin nyata. •ssb/aha