PARLEMENTARIA, Bekasi – Produksi minyak Indonesia terus menurun beberapa tahun belakangan ini. Dilansir dari laman resmi Kementerian ESDM, per 19 Oktober 2024 tercatat produksi minyak sebesar 578.842 barel per hari (bph), jauh dari target tahun 2024 yakni sebesar 635 ribu bph.
Hal ini pun menjadi perhatian Komisi XII DPR RI dalam kunjungan kerja spesifik ke Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya sampaikan bahwa salah satu sebab produksi minyak terus menurun adalah regulasi dan birokrasi yang berbelit.
Oleh sebab itu, lewat fungsi legislasi dan pengawasan, Komisi XII, tegasnya, siap menyusun regulasi dan berkoordinasi dengan mitra-mitranya untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada.
“Salah satu atau kadang-kadang yang menjadi titik macet adalah di Kementerian Lingkungan Hidup. Kita bersyukur sekarang kementerian itu mitra Komisi XII. Sehingga Komisi XII akan mendudukan ini untuk menguraikan masalahnya,” ucapnya kepada Parlementaria, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (08/11/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi XII DPR RI, Edy Soeparno mengatakan bahwa masalah lifting migas adalah masalah klasik. Ia pun turut mendorong hadirnya regulasi yang adaptif demi mendorong peningkatan produksi minyak Indonesia.
“Kalau hari ini kita tidak melakukan eksplorasi mungkin ada masalah dalam aturan kita, permasalahan di dalam proses perizinan kita, permasalahan dalam kebijakan fiskal kita. Isu itu sebenarnya masalah yang sudah dibahas di periode lalu memang itu perlu kita tindaklanjuti,” ujar Politisi Fraksi PAN ini. •ndn/rdn