#Politik dan Keamanan

SDA Melimpah, Komisi IX Optimistis Indonesia Tidak Impor Lagi Bahan Kimia Obat

Anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama bersama Tim Kunspek Komisi IX DPR RI saat Kunjungan Kerja ke Bekasi, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024). Foto: Shane/vel.
Anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama bersama Tim Kunspek Komisi IX DPR RI saat Kunjungan Kerja ke Bekasi, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024). Foto: Shane/vel.

PARLEMENTARIA, Bekasi – Anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama optimistis bahwa nantinya Indonesia tidak perlu lagi mengimpor bahan baku obat dari luar negeri. Hal itu mengingat sumber daya alam Indonesia yang melimpah dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. Karena itu, ia mendorong agar pemerintah dan perusahaan bisa mengembangkan riset untuk bisa memaksimalkan sumber daya alam ini sebagai bahan baku obat di Indonesia.

“Kami juga mengajak para industri untuk dapat nantinya di waktu yang sudah ditetapkan untuk dapat melakukan pemenuhan bahan baku kimia obat dalam negerinya. Mudah-mudahan kita tidak lagi mengimpor bahan kimia obat impor yang pada hari ini kurang lebih ada di sekitar 90 sampai 95 persen ya. Oleh karena itu sudah ada beberapa perusahaan swasta yang mampu untuk dapat memproduksi bahan baku kimia obat. Jadi kita tidak tergantung lagi 100 persen atau secara dominan terkait dengan bahan kimia impor,” jelas Ade Rezki Pratama kepada Parlementaria usai melakukan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI ke Bekasi, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024).

“Ini potensinya sangat luar biasa, tidak hanya bagi pasar dalam negeri tetapi juga potensi untuk dapat diekspor keluar”

Selain itu, Ade Rezki juga menilai bahwa dengan ketersediaan bahan alam bahan baku obat yang melimpah, bisa juga bisa membawa potensi obat di Indonesia untuk ‘go internasional’. “Ini potensinya sangat luar biasa, tidak hanya bagi pasar dalam negeri tetapi juga potensi untuk dapat diekspor keluar,” jelas Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.

Selaras yang disampaikan oleh Ade, Anggota Komisi IX DPR RI Cellica Nurrachadiana juga melihat ada efek domino dari dikembangkannya bahan baku alam ini sebagai bahan baku obat di Indonesia. “Tentunya kita tahu bahwa Indonesia itu sangat kaya sekali jadi selain dari riset dan development untuk obat tradisional pastinya ada dampak ekonomi bagi petani-petani lokal yang ada di seluruh wilayah indonesia,” terangnya. •syn/rdn

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *