Wabah Mpox Meningkat, Rahmad Handoyo Imbau Masyarakat Perhatikan Kesehatan Anak
- 0
- 2 min read
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo. Foto : Dok/Andri.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengimbau kepada masyarakat yang memiliki anak untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatan anak-anaknya. Mengingat, kata Rahmad, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menyebut anak-anak berisiko lebih tinggi terkena penyakit Cacar Monyet atau Mpox (MonkeyPox) dalam kondisi parah dibandingkan orang dewasa.
“Walaupun bukan berarti masyarakat harus takut atau panik, tapi mengantisipasi lebih baik daripada mengobati. Pastikan anak-anak kita terjaga dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sebisa mungkin hindari dulu tempat ramai atau kerumunan,” imbau Rahmad dalam rilisnya kepada Parlementaria, di Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Data WHO menunjukkan, rasio kematian kasus Mpox pada anak-anak di bawah usia satu tahun mencapai 8,6 persen. Ini lebih tinggi dibandingkan kematian dari 2,4 persen pasien berusia 15 tahun ke atas.
“Tapi masyarakat tidak perlu merasa cemas dan khawatir berkepanjangan karena penyakit ini bisa diobati. Ikuti informasi resmi dari Pemerintah dan perbanyak literasi mengenai Mpox seperti gejala awal dan cara penanganannya,” kata Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
“Jangan gampang percaya pada informasi di media sosial yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Cari informasi dari sumber-sumber terpercaya,” tambahnya.
Mengutip Save The Children, penularan Mpox terhadap anak bisa lebih cepat karena sistem kekebalan tubuhnya masih lemah. Biasanya, anak-anak mudah tertular penyakit saat di sekolah yang memiliki banyak aktivitas kontak fisik.
“Kasus penularan Mpox pada anak-anak di Afrika menjadi pelajaran berharga buat Indonesia”
“Untuk melindungi anak anak dan keluarga yang mungkin terkena suspek, perlu ada perlindungan berlapis. Lingkungan pendidikan juga harus berpartisipasi melakukan upaya-upaya pencegahan virus Mpox,” sebut Rahmad.
Untuk itu, Pemerintah diingatkan untuk melakukan kolaborasi dan koordinasi antara stakeholder terkait. Selain itu, menurut Rahmad, Pemerintah harus memastikan vaksin yang ada di Indonesia sudah mencukupi agar Mpox tidak mewabah di Indonesia.
“Kasus penularan Mpox pada anak-anak di Afrika menjadi pelajaran berharga buat Indonesia. DPR mendukung upaya Pemerintah yang saat ini masih fokus pada vaksinasi terhadap warga dengan risiko tinggi sembari mewaspadai kemungkinan penularan pada anak-anak,” urainya.
Rahmad mengatakan, Pemerintah tidak bisa sendiri dalam menangani penyakit Mpox. Sehingga penting bagi Pemerintah untuk bekerja sama dan bergotong royong dengan pihak-pihak terkait.
“DPR juga akan terus melakukan pengawalan. Dan tentu diperlukan dukungan dari masyarakat itu sendiri dengan menjaga keluarga lewat berbagai upaya-upaya antisipasi, seperti penerapan protokol kesehatan yang ketat,” tutup Rahmad. •hal/rdn
- Berita Utama
- Komisi X