9 December 2024
Politik dan Keamanan

Agenda 2063 Afrika: Tantangan dan Peluang bagi Kerja Parlemen

  • September 2, 2024
  • 0

Anggota BKSAP DPR RI, Dyah Roro Esti, saat sesi pertama Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) di Nusa Dua, Bali, Minggu (1/9/2024). Foto: Dep/vel. PARLEMENTARIA, Nusa Dua – Penyesuaian kerangka legislatif

Agenda 2063 Afrika: Tantangan dan Peluang bagi Kerja Parlemen
Anggota BKSAP DPR RI, Dyah Roro Esti, saat sesi pertama Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) di Nusa Dua, Bali, Minggu (1/9/2024). Foto: Dep/vel.

PARLEMENTARIA, Nusa Dua – Penyesuaian kerangka legislatif dengan Agenda 2063 Afrika menjadi fokus utama dalam upaya mendukung pembangunan berkelanjutan di benua tersebut. Hal ini disampaikan oleh Dyah Roro Esti, anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, dalam sesi pertama Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF).

Dyah Roro Esti menegaskan bahwa Agenda 2063, yang merupakan cetak biru pembangunan jangka panjang Afrika, membutuhkan dukungan legislatif yang kuat dan terkoordinasi. “Seiring dengan proyeksi pertumbuhan lebih dari 5% di 17 negara Afrika pada tahun 2025, penyesuaian kebijakan dan kerangka legislatif menjadi krusial untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif,” ujarnya di Nusa Dua, Bali, Minggu (1/9/2024).

Legislasi yang selaras dengan Agenda 2063 dinilai dapat memainkan peran penting dalam mendorong ekonomi yang terdiversifikasi dan tangguh. Dyah juga menyebut bahwa kolaborasi antarparlemen di seluruh dunia, termasuk Indonesia, diperlukan untuk memajukan agenda ini. “Kebijakan yang dirancang dengan mempertimbangkan realitas lokal dan tantangan global akan menjadi kunci sukses dalam mewujudkan visi Afrika yang lebih sejahtera,” tambahnya.

Dalam forum tersebut, para panelis juga membahas bagaimana kerangka legislatif dapat mendukung target-target spesifik dari Agenda 2063. Diskusi menekankan perlunya harmonisasi kebijakan antar negara untuk mengatasi hambatan yang mungkin muncul dalam implementasi agenda tersebut.

Dengan tantangan global seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan kebutuhan akan transformasi digital, penyesuaian legislasi menjadi lebih mendesak. Dyah Roro Esti menekankan bahwa kerangka legislatif yang kuat akan memungkinkan Afrika untuk mengatasi tantangan ini sekaligus memanfaatkan peluang yang ada.

Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat diterapkan oleh parlemen di berbagai negara. Upaya ini bertujuan untuk mempercepat implementasi Agenda 2063 dan memastikan bahwa pertumbuhan yang dicapai benar-benar bermanfaat bagi seluruh masyarakat Afrika. •aha

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *