PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan menilai RAPBN 2025 yang disampaikan presiden RI Joko Widodo untuk merespon situasi yang penuh transisi. Dengan situasi transisi itu, situasi global saat ini penuh ketidakpastian, namun semangat yang tergambarkan dalam RAPBN tersebut tetap optimis dengan semua sumber daya yang dimiliki Indonesia.
“Kemudian pertumbuhan belanja, kemudian juga beberapa indikator-indikator (yang menunjukkan) cukup positif. Oleh karena itu, kita optimistis bahwa 2025 ini kita akan mengatasi semua aspek yang berkaitan dengan pengangguran, penempatan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, pembangunan daerah yang lebih produktif. Sehingga kita optimistis (pertumbuhan ekonomi) 5,2 persen akan tercapai,” ujarnya kepada Parlementaria di Selasar Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Terkait upaya DPR bersama pemerintah guna menjaga ambang defisit, ia mengungkapkan bahwa Banggar DPR RI dan Komisi XI DPR RI akan mencermati supaya beban hutang juga tidak terlalu naik, namun belanja negara tetap ekspansif. “Karena bagaimanapun tantangan ke depan berbeda dengan 2024,” lanjut Politisi Fraksi PKB
Adapun terkait aspek infrastruktur, aspek kesehatan, dan konektivitas logistik, Fathan menilai perlu ditingkatkan. Terlebih, di tahun pemerintahan baru ini bakal ada program-program prioritas dari presiden baru terpilih Prabowo Subianto.
“Saya kira pemerintah sudah memberikan satu ruang, negosiasi dan juga simulasi sehingga nanti prioritas-prioritas Pak Prabowo bisa terangkum dalam APBN dalam postur baru. Karena pemerintah sekarang membuka (peluang) ada perubahan (APBN) kan Februari saya kira, nanti beberapa prioritas yang sudah dikampanyekan, yang menjadi janji Pak Prabowo akan bisa kita realisasikan nanti tahun 2025,” jelasnya.
Ia mengaku bahwa memang dalam pemerintahan Jokowi selama ini, masih ada beberapa capaian yang masih belum menggembirakan. “Bahkan mungkin kemiskinan ekstrim kan juga belum bisa seperti yang dikatakan kebanyakan (menjadi) 0 persen,” lanjutnya.
Meski demikian, dia mengungkapkan bahwa dirinya akan terus bekerja keras. Ia melihat stabilitas politik saat ini pun semakin terjaga. “partai-partai juga kepingin koalisi dengan pemerintah, dan ini akan menimbulkan satu dampak yang cukup positif bagi pasar, investor dan juga internasional,” ucapnya.
Di akhir penyampaian, ia menegaskan bahwa dirinya menegaskan akan mendukung pemerintahan ke depan dengan mengurangi kegaduhan politik di Indonesia. Sebab, menurutnya, kalau ketidakstabilan politik akan terjadi, maka itu akan menimbulkan sesuatu yang tidak baik.
“Yang kedua tumbuhkan kepercayaan pada investor. Kalau investasi sangat besar, pertumbuhan domestik bagus, saya kira gabungan itu akan menimbulkan satu efek yang bagus,” tutupnya.