Sugeng Suparwoto Nilai Transisi Energi Hijau oleh Pemerintah Sangat Lamban
- 0
- 2 min read
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto. Foto : Dok/Andri.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menilai transisi energi yang dijalankan pemerintah masih sangat lamban. Padahal pemerintah sudah menargetkan net zero emission maksimal pada tahun 2060, melalui transisi dari fosil ke energi hijau yang ramah lingkungan.
“Transisi energi memang dijakankan pemerintah, tapi masih sangat lambat,” ujar Sugeng usai mendengar Pidato Kenegaraan Presiden dalam sidang tahunan MPR RI, di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Politisi Fraksi Partai NasDem ini melihat ada banyak faktor yang membuat transisi energi masih sangat lamban, namun yang paling utama adalah adanya tarik menarik kepentingan.
Dengan kata lain, ia menilai, masih ada niat baik untuk mewujudkan itu semua. Namun sayangnya hal itu tidak diimplementasikan dengan action plan yang jelas, dan tidak langsung dilaksanakan dengan baik.
“Ada sejumlah tantangan untuk menuntaskan transisi energi hingga sampai pada tahap zero emission. Diantaranya terkait konstitusi atau undang-undang. Sejauh ini UU energi baru dan terbarukan sampai hari ini juga belum selesai kita susun, belum juga dituntaskan. Padahal prinsip dasarnya telah kita sepakati bahwa memang kita sudah tidak bisa tidak untuk masuk ke energi baru terbarukan, karena energi fosil sudah tidak bisa lagi kita andalkan,” paparnya.
Oleh karena itu pihaknya berharap dengan sisa waktu yang ada, pemerintahan Joko Widodo dapat memaksimalkan target net zero emission. Tidak hanya itu, bahkan dalam pemerintahan ke depan juga bisa melanjutkan transisi energi yang sudah ada hingga benar-benar menghasilkan energi hijau yang ramah lingkungan dengan net zero emission.
Sebagaimana diketahui, dalam pidatonya Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan bahwa di saat dunia mulai mengarahkan masa depannya ke ekonomi hijau, Indonesia juga tidak ingin kehilangan momentum karena Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau, yaitu sekitar lebih dari 3.600 GW, baik dari energi air, angin, matahari, panas bumi, gelombang laut, dan bio energi.
“Kita terus konsisten mengambil bagian dalam langkah dunia melakukan transisi energi secara hati-hati dan bertahap. Transisi energi yang ingin kita wujudkan adalah transisi energi yang berkeadilan, yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat,” ujar Joko Widodo dalam pidatonya. •ayu/aha