Habiburokhman: Permintaan Maaf Presiden ke Rakyat Tunjukkan Sikap Negarawan Sejati
- 0
- 2 min read
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman sesaat sebelum mengikuti Sidang Tahunan di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: Farhan/vel.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengungkapkan rasa harunya atas pidato Presiden Joko Widodo. Terlebih, ia mengapresiasi, permintaan maaf Presiden Jokowi kepada Rakyat Indonesia pada sidang kali ini.
“Lalu juga pidato Presiden Jokowi, saya cukup terharu beliau permohonan maaf kepada kita semua dan kepada bangsa Indonesia,” ucap Habiburokhman di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Menurutnya, sosok Presiden Jokowi merupakan sosok negarawan sejati. Sikap Itu, lanjutnya, ditunjukkan dalam pidato Presiden Jokowi mengakui belum bisa memenuhi harapan bangsa Indonesia sepenuhnya.
“Kita berharap kepemimpinan ke depan Pak Prabowo bisa minimal sama baiknya dengan Pak Jokowi. Atau bahkan lebih baik dari pak Jokowi,” ucapnya.
Diketahui, dalam pidato sidang tahunan DPR/MPR RI Presiden Joko Widodo mengungkapkan capaian penurunan angka kemiskinan ekstrem. Selain itu, menyampaikan capain penurunan angka stunting atau gizi buruk pada 2024.
Adapun pidato ini menjadi yang terakhir bagi Presiden Jokowi. Karena masa jabatannya akan berakhir pada Oktober 2024 mendatang. “Angka kemiskinan ekstrem mampu kita turunkan. Dari sebelumnya 6,1 persen menjadi 0,8 persen di tahun 2024,” ujar Presiden.
Selain itu, Politisi Fraksi Partai Gerindra ini juga mengaku kagum dengan pidato sambutan dari Ketua DPR RI Puan Maharani. Menurutnya pidato Puan tersebut lengkap menjabarkan persoalan bangsa lengkap dengan kritiknya.
Kritik ditujukan untuk pemerintah, maupun otokritik yang ditujukan untuk diri sendiri. “Pidato Mbak Puan lengkap, dengan kritiknya. Termasuk otokritik untuk kita sendiri. Benar-benar Mba Puan ialah negarawan kekinian. Pidatonya tidak bikin ngantuk tapi syarat akan informasi dengan harapan-harapan,” paparnya. •tn,ayu/aha