PARLEMENTARIA, Jakarta – Komisi XI DPR RI menerima audiensi Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) pada Senin (22/7/2024) di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta. Pada pertemuan tersebut disampaikan upaya-upaya pesantren untuk ekonomi bisnis di lingkungannya.
Anggota Komisi XI DPR RI, Musthofa, menjelaskan bahwa hal yang disampaikan sesuai dengan tugas dan fungsi Komisi XI DPR RI. Untuk itu ia berharap Hebitren tersebut bisa melibatkan anggota dewan dalam organisasi tersebut.
“Apakah ex-officio, pembina, atau menjadi anggota kehormatan. Sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik. Artinya ada sinergi tidak sekedar program itu berdiri sendiri, tapi peran wakil rakyat yang membimbing ini di keuangan ini benar-benar bisa terlaksana dengan baik,” tutur Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu.
“… sinergi tidak sekedar program itu berdiri sendiri, tapi peran wakil rakyat yang membimbing ini …”
Hebitren sendiri merupakan wadah berhimpun dari dan oleh pesantren yang ditujukan untuk kemandirian dan kemajuan bisnis kepesantrenan. Dengan anggota yang tersebar di 31 provinsi meliputi 150 kabupaten/ kota, Musthofa menilai Hebitren merupakan satu salah satu organisasi ekonomi syariah yang terhitung cukup kuat dan mapan.
Lebih lanjut, Musthofa menyatakan dukungannya agar pesantren mampu membangun ekonomi kerakyatan yang bersumber dari kreativitas, inovasi dan produktivitas para santri. Ia pun mencontohkan melalui adanya UMKM di dalam pesantren untuk memenuhi ekonomi yang secara mandiri.
“Kita bentuk di masing-masing pesantren bagaimana kita tingkatkan itu kita ada pelatihannya jadi membantu itu tidak hanya membantu uang tapi juga meningkatkan kapasitas SDM-nya, sarananya, teknologinya,” kata Musthofa.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Hebitren Hasib Chasbullah mengatakan bahwa Hebitren bukan sekadar wadah berkumpulnya pesantren-pesantren namun merupakan sebuah entitas ekonomi yang dapat menjadi inkubator bisnis dan pemberdayaan di setiap pesantren. •uc/aha