Wajah Diplomasi Budaya Melalui Pembentukan Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu
- 0
- 2 min read
Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana. Foto: Dok/Andri.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Delegasi Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menyelenggarakan dialog dengan Anggota Legislative Council Kerajaan Brunei di Gedung Parlemen Kerajaan Brunei Darussalam, Bandar Seri Begawan, Kamis (27/6/2024). Ketua Delegasi DPR RI yang dipimpin Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon menjelaskan pertemuan tersebut dalam rangka membahas rencana dibentuknya Asosiasi Anggota Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu. Parlemen Brunei pun menyambut baik kedatangan Delegasi DPR RI ke Bandar Seri Begawan,
Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana menjelaskan bahwa terdapat potensi besar negara-negara lain untuk memelajari Bahasa Indonesia-Melayu. Karena secara gramatikal, Bahasa Indonesia-Melayu sangat mudah dilafalkan. “Sehingga, sudah saatnya kita sebagai sentral ekonomi kedepan mengangkat budaya kita, melalui bahasa,” papar Putu dalam keterangan tertulis kepada Parlementaria, di Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Ia menilai saat ini adalah momentum yang tepat untuk bekerja bersama antara Parlemen Indonesia dan Brunei Darussalam melalui diplomasi budaya. Salah satunya, melalui diplomasi bahasa Melayu agar lebih dikenal ke seluruh dunia. “Karena dengan bahasa, rumpun Melayu dapat mengupayakan adanya konflik menjadi lebih lentur. Karena ada satu langkah strategis, mempengaruhi dunia dengan bahasa,” jelas Politisi Fraksi Partai Demokrat ini.
“Karena dengan bahasa, rumpun Melayu dapat mengupayakan adanya konflik menjadi lebih lentur. Karena ada satu langkah strategis, mempengaruhi dunia dengan bahasa”
Terkait kerja sama Indonesia – Brunei, Putu menambahkan bahwa selain kerja sama people to people, Indonesia juga mendorong kerja sama di bidang perdagangan. Sehingga, ia berharap terdapat hal-hal yang bisa ditandatangani atau ada kesepakatan yang bisa dicapai.
“Karena BKSAP berpendangan bahwa terdapat 20.000 WNI yang bekerja di Brunei. Mudah-mudahan ada MoU atau kontrak kerja yang lebih konkret agar bisa memberikan perlindungan kepada warga negara Indonesia yang menjadi pekerja di Brunei,” tutupnya.
Terakhir, Putu menambahkan sangat mengapresiasi Parlemen Brunei di berbagai forum, dan berharap terus ditingkatkan kerja samanya. “Kita dapat membuat Kawasan Asia Tenggara menjadi kawasan yang makmur dan damai. Segala perbedaan dapat kita selesaikan dengan dialog. Melalui momentum ini, melalui Bahasa Melayu kita mempromosikan perdamaian, mewujudkan stabilitas, dan mempromosikan budaya di kawasan Asia Tenggara untuk dipromosikan di tingkat dunia,” ungkap Putu.
Dalam kegiatan Legislative Council ini, pihak Parlemen Brunai dipimpin oleh Pehin Orang Kaya Johan Pahlawan Dato Seri Setia Awang Haji Adanan bin Begawan Pehin Siraja Khatib Dato Seri. Sedangkan, dari pihak Parlemen Indonesia hadir pula Anggota BKSAP DPR RI Gilang Dhiela Fararez (F-PDIP), A. Hafisz Tohir (F-PAN), Fadlullah (F-Gerindra), Syahrul Aidi Maazat (F-PKS), Asman Abnur (F-PAN) dan Nuroji (F-PPP). •ssb/rdn
- BKSAP
- Seputar Isu