11 December 2024
Politik dan Keamanan

Gali Potensi Kerja Sama Indonesia-Afrika, BKSAP Adakan Seminar Internasional

  • Juli 9, 2024
  • 0

Ketua BKSAP Fadli Zon dalam seminar internasional dan diskusi yang bertajuk Africa in Todays World: Where is Indonesia. di Jakarta, Senin, (8/7/2024). Foto: Eno/Andri. PARLEMENTARIA, Jakarta – Serangkaian dengan

Gali Potensi Kerja Sama Indonesia-Afrika, BKSAP Adakan Seminar Internasional
Ketua BKSAP Fadli Zon dalam seminar internasional dan diskusi yang bertajuk Africa in Todays World: Where is Indonesia. di Jakarta, Senin, (8/7/2024). Foto: Eno/Andri.

PARLEMENTARIA, Jakarta – Serangkaian dengan persiapan pelaksanaan Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF), pada Senin ,(8/7/2024) BKSAP DPR RI bersama KBRI Addis Ababa melaksanakan seminar internasional dan diskusi yang bertajuk “Africa in Today’s World: Where is Indonesia?”. Hadir sebagai Keynote Speaker, Ketua BKSAP Fadli Zon menyampaikan pandangan terkait potensi strategis Benua Afrika dan bagaimana Indonesia dapat mengambil peran dalam meningkatkan hubungan tersebut.

Dalam pidatonya, Fadli menyampaikan bahwa Indonesia dan Afrika memiliki kedekatan historis sebagai bagian penting dari Konferensi Asia-Afrika dan Gerakan Non-Blok. Fadli menambahkan saat ini perekonomian negara-negara Afrika tumbuh pesat menjadi kekuatan ekonomi yang layak diperhitungkan, serta memiliki potensi di bidang sumber daya mineral dan memiliki populasi pemuda yang besar.

“Selama ini Indonesia hanya menjadi penonton di barisan belakang terkait dengan isu Afrika, kini sudah saatnya Indonesia mengambil peran strategis dan mempererat kerja sama dengan Benua Afrika guna menguatkan posisi geostrategis Indonesia di kawasan ini dan juga secara global”, tegas Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.

Lebih lanjut, Fadli menambahkan bahwa diplomasi parlemen memegang peranan penting dalam penguatan hubungan Indonesia baik secara bilateral maupun regional dengan negara-negara Afrika. BKSAP juga telah memiliki Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) dengan 16 negara Afrika, serta telah melaksanakan kunjungan diplomasi ke sejumlah negara seperti Tanzania, Namibia, dan Zimbabwe.

Berbagai masukan berhasil didapat selama diskusi berlangsung, bahwa masih terdapat kendala terkait tarif dan infrastruktur yang mempengaruhi sedikitnya minat pengusaha Indonesia untuk berinvestasi di Afrika. Belum pula, masih sedikitnya interaksi antar masyarakat yang terjalin selama ini. Namun, hal tersebut tidak menutup peluang dari potensi kerja sama di bidang diplomatik dengan dibukanya perwakilan bilateral, kerja sama energi terbarukan, penguatan perdagangan komoditas unggulan, pertukaran pengetahuan dan pendidikan, pemberdayaan pemuda dan juga pertukaran budaya.

Turut hadir sebagai pembicara dalam seminar ini adalah Al Busyra Basnur selaku Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika; dan Bernardino Vega selaku wakil hubungan luar negeri Kamar Dagang Indonesia (KADIN). Sebagai panelis hadir juga dari kalangan pemerintah, kamar dagang, akademisi, dan organsiasi masyarakat sipil yang berasal dari Indonesia dan Ethiopia. Dr. Lawalley Cole dari Uni Afrika; Dewi Justicia Meidiwaty dari Kementerian Luar Negeri RI; Mintardjo Halim dari KADIN; Taufan Teguh Akbari, Ph.D dari LSPR Institute Communication & Business; Dr. Bekele Shibru dari Harambee University; Irfan Wahyudi, Ph.D dari Universitas Airlangga; dan Kemal Abdella dari O-Yes Global Foundation. •pun/aha

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *