#Kesejahteraan Rakyat

Timwas Haji DPR Temukan Sejumlah Kekurangan Fasilitas Jemaah di Armuzna

Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI saat mengecek kesiapan fasilitas bagi jemaah haji Indonesia di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Kamis (13/06/2024). Foto: Singgih/vel.
Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI saat mengecek kesiapan fasilitas bagi jemaah haji Indonesia di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Kamis (13/06/2024). Foto: Singgih/vel.

PARLEMENTARIA, Makkah – Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengecek kesiapan fasilitas bagi jemaah haji Indonesia di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) menjelang puncak haji 9 Dzulhijah. Pengecekan dilakukan untuk memastikan fasilitas jemaah dalam kondisi baik dan siap digunakan selama rangkaian ibadah haji.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, memberikan sejumlah catatan penting terkait kesiapan fasilitas di tiga lokasi tersebut. “Ada beberapa hal dari hasil rapat kemarin, termasuk yang saya coba fokuskan. Misalnya tenda kesehatan mestinya berdekatan dengan tenda pemerintah,” ujar Marwan di tenda jemaah haji Indonesia, di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Kamis (13/06/2024).

Lokasi pertama yang dicek oleh Timwas adalah tenda jemaah haji RI di Arafah. Tenda ini memiliki kapasitas rata-rata 130 jemaah dan dilengkapi dengan fasilitas seperti toilet, alas tidur, AC, dan dispenser air. Namun, Timwas menyoroti ukuran alas tidur yang hanya 50×175 cm, terbuat dari busa, dan dianggap tidak memadai.

Setelah dari Arafah, Timwas melanjutkan pengecekan ke Muzdalifah. Di tempat ini, jemaah haji akan melakukan mabit (menginap) yang hukumnya wajib. Selain mabit, jemaah juga mengambil tujuh butir batu kerikil untuk melempar jumrah di Mina.

Kementerian Agama (Kemenag) telah mengeluarkan kebijakan murur yang diprioritaskan untuk jemaah lansia atau yang berisiko tinggi. Murur adalah mabit yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah tanpa turun dari bus dan langsung menuju tenda di Mina. Skema murur diterapkan sebagai ikhtiar menjaga keselamatan jiwa jemaah haji atas potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah.

Di Muzdalifah, Timwas mengecek fasilitas toilet dan menemukan bahwa tidak ada tenda yang disediakan untuk jemaah, hanya karpet sebagai alas untuk melaksanakan salat. Pengecekan terakhir dilakukan di Mina, di mana jemaah haji akan melakukan mabit dan melempar jumrah. Tenda jemaah haji RI di Mina berjarak sekitar 3,8 kilometer dari lokasi melempar jumrah di maktab terjauh.

Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk Freidrich Paulus, menyatakan bahwa Timwas telah melaksanakan pengecekan terhadap sejumlah fasilitas jemaah haji di Makkah dan berharap Kemenag dapat meminimalisir kekurangan saat pelaksanaan puncak haji.

“Potret di Makkah sudah bagus, apa yang kurang diharapkan dieliminir nanti di Armuzna. Kami dari DPR menyerahkan ke Kemenag untuk bagaimana prosesi di Arafah, Muzdalifah dan Mina itu berjalan dengan baik,” kata Lodewijk.

Timwas juga berharap Kemenag memiliki mitigasi yang baik untuk mengatasi potensi persoalan di Armuzna selama pelaksanaan puncak haji. “Karena apabila ini tidak berjalan dengan baik tentunya akan berdampak kepada kami-kami. Sejauh mana rencana darurat yang dimiliki oleh Kemenag?” ujarnya.

Timwas Haji DPR RI terdiri dari Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus, Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Ace Hasan Syadzily, Abdul Wahid, serta anggota Komisi VIII DPR RI Syaifullah Tamliha, M Fauzan Nurhuda Yusro, Sri Wulan, dan Iskan Qolba Lubis. •skr/rdn

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *