PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyambut baik atas gagasan kerja sama antara Indonesia dengan Jepang yang disampaikan Dubes Jepang untuk Indonesia (H.E.) Yasushi Masaki. Meutya mengungkapkan bahwa dalam pertemuan dengan Dubes Jepang tersebut, dirinya membahas banyak hal, mulai dari skilled worker dari Indonesia, kerja sama transportasi, agrikultur hingga kerja sama di bidang pertahanan yang merupakan bidang dari Komisi I DPR RI.
Meutya menjelaskan bahwa Jepang merasa sangat senang dan ingin meningkatkan kerjasama terkait skilled worker. Diketahui, jumlah skilled worker dari Indonesia saat ini sudah mencapai kurang lebih 80.000 orang.
“Juga ingin meningkatkan kerja sama di bidang ini (yang) harapannya dapat membuka lapangan kerja lainnya yang kira-kira bisa diisi oleh tenaga terampil dari Indonesia. Juga mereka berjanji bahwa skilled worker Indonesia yang bekerja di Jepang nanti ketika pulang bisa dipermudah untuk kerja di perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia,” jelas Meutya kepada Parlementaria usai pertemuan Komisi I dengan Dubes Jepang di Ruang Pimpinan Komisi I DPR RI, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Meutya menilai, tawaran kerja sama tersebut adalah hal yang baik, agar Indonesia nantinya secara bertahap bisa memfokuskan tenaga kerja informal ke Jepang. Selain itu, menurutnya, tawaran kerja sama tersebut merupakan salah satu langkah kesepakatan yang sangat bermanfaat untuk masyarakat Indonesia. “Tapi harus kita latih dulu supaya mereka menjadi skilled worker ya,” imbuh politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Tawaran kerja sama tersebut merupakan salah satu langkah kesepakatan yang sangat bermanfaat untuk masyarakat Indonesia.
Adapun terkait kerja sama di bidang pertahanan, Meutya menekankan adanya bentuk pertukaran pasukan guna meningkatkan keterampilan dan profesionalitas, seperti melalui skema Garuda Shield yang saat ini telah berjalan. “Tapi tadi Beliau (Dubes Jepang) sampaikan juga tidak hanya dalam Garuda Shield kita bisa melakukan kerja sama pertahanan, tapi juga tukar menukar pasukan kita di berbagai event-event lainnya,” kata Meutya.
Selain itu, dibahas pula kerja sama lainnya seperti di bidang transportasi dan agrikultur. Sebagaimana diketahui, ketahanan pangan menjadi salah satu konsen presiden terpilih Prabowo Subianto. “Jepang ingin juga menjadi bagian dalam rangka Indonesia menciptakan ketahanan pangan di tanah air dengan bekerja sama dalam bidang agrikultur,” ujarnya.
Di akhir, Meutya mengungkapkan bahwa Komisi I DPR RI akan terus berkomunikasi sehingga dapat mendorong pemerintah agar adanya percepatan kerja sama tersebut. “Termasuk untuk juga perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) antara Jepang dengan Indonesia yang saat ini dalam sudah dalam bentuk kesepakatan dan belum diratifikasi oleh DPR. Itu juga mungkin nanti kita akan bisa percepat,” tutup Meutya. •hal/rdn