#Politik dan Keamanan

Indonesia dan Serbia Upayakan Peningkatan Kerja Sama Perdagangan dan Pendidikan

Ketua GKSB DPR RI - Parlemen Serbia Chairul Anwar, saat bertukar cenderamata usai menerima kunjungan Pelaksana Tugas Duta Besar Serbia Maria B di ruang tamu Dubes, Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024). Foto: Mentari/vel.
Ketua GKSB DPR RI – Parlemen Serbia Chairul Anwar, saat bertukar cenderamata usai menerima kunjungan Pelaksana Tugas Duta Besar Serbia Maria B di ruang tamu Dubes, Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024). Foto: Mentari/vel.

PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI – Parlemen Serbia Chairul Anwar menerima kunjungan Pelaksana Tugas Duta Besar Serbia Maria B, dalam pertemuan ini kedua belah pihak berupaya meningkatkan kerjasama Indonesia dan Serbia di bidang perdagangan dan pendidikan. Di bidang perdagangan, Serbia menghendaki menjual langsung produk mereka kepada negara pengguna, tidak dengan perantara.

“Dubes menyampaikan bahwa Beliau itu produksinya dikirim ke negara lain melalui negara kedua jadi dia itu pihak ketiga jadinya kirim ke negara lain. Nah mereka tuh pengen mencari supaya bisa kerja samanya langsung dengan negara pengguna produk-produk mereka,” ungkap Chairul di ruang tamu Dubes, Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024).

Di bidang pendidikan Serbia menawarkan beasiswa pendidikan agrobisnis.  “Kita ingin ada dibukanya beasiswa, tadi beliau menawarkan ada tujuh beasiswa sebelumnya belum kita minta, dia sudah menawarkan tujuh beasiswa untuk agribisnis, tentang pertanian dan bahkan kalau seandainya kita komunikasinya bagus itu bisa ditingkatkan lagi,” papar Chairul.

Hubungan Indonesia–Serbia dimulai pada 1954, wadah hukum tersebut diwariskan dari era Yugoslavia. Indonesia memiliki Kedubes di Belgrade dan Serbia memiliki sebuah kedubes di Jakarta. Kedua negara adalah pendiri Gerakan Non Blok.

Peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Serbia salah satunya ditandai dengan peningkatan volume perdagangan sebesar 227 persen dalam paruh pertama tahun 2023 dibanding dengan tahun lalu. Indonesia dan Serbia juga menghasilkan pengukuhan dokumen “The First Summit of the Non-Aligned Movement in Belgrade” sebagai UNESCO’s Memory of the World.

Selain itu, aksesi Serbia terhadap Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC) yang mencerminkan pengakuan Serbia atas prinsip dan nilai ASEAN yang dipromosikan dalam Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023. •ssb/aha

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *