#Ekonomi dan Keuangan

Kurs Rupiah Melemah, Marinus Gea: Belanja Negara Harus Prioritaskan yang Penting

Anggota Komisi XI DPR RI Marinus Gea saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi XI di Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/4/2024). Foto: Agung/vel.
Anggota Komisi XI DPR RI Marinus Gea saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi XI di Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/4/2024). Foto: Agung/vel.

PARLEMENTARIASurabaya – Nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) akhir-akhir ini kian melemah di level Rp16.200 per USD. Menyoroti hal itu, Anggota Komisi XI DPR RI Marinus Gea mendorong pemerintah dapat menerapkan belanja negara yang punya prioritas penting.

“Tindakan internal kita saat ini harus berhemat. Jadi hindari pembelanjaan (belanja negara) yang tidak penting,” sebutnya ditemui saat kunjungan kerja reses Komisi XI di Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/4/2024). Menurutnya, pemerintah harus jeli melihat pos anggaran mana saja yang perlu berhemat.

Legislator Dapil Banten III ini turut mengomentari soal upaya peningkatan daya beli masyarakat. Menurutnya, pemerintah perlu turut serta mengendalikan daya beli agar sinkron dengan strategi penghematan dan penstabilan nilai tukar rupiah terhadap USD.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 bps menjadi 6,25%. Marinus menilai, upaya menaikkan suku bunga memang tidak mudah. Ia melihat langkah bank sentral itu merupakan upaya jangka pendek dan menengah dalam menghadapi lonjakan nilai tukar USD. 

Selain langkah internal, Marinus turut mendorong pemerintah dapat berpartisipasi menggaungkan stabilitas global di forum internasional. “Sebab faktanya, konflik regional seperti di Timur Tengah akhir-akhir ini, lalu Rusia-Ukraina yang terus berlanjut, memang mempengaruhi,” kata Politisi PDI-Perjuangan ini.

Ia mendorong pemerintah dapat menggunakan politik luar negeri dalam mengkampanyekan perdamaian. Sebab kondisi saat ini sebaiknya tidak dibiarkan. “Bukan hanya pemodal dan pengusaha yang terkena dampak. Kurs melemah ada kekhawatiran inflasi tinggi dan ekonomi mengalami pelemahan,” tukasnya. •aha

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *