Jelang Mudik Lebaran, Legislator Serukan Kemenhub Serius Siapkan Kelayakan Transportasi
- 0
- 2 min read
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw saat diwawancarai Parlementaria sebelum Rapat Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024). Foto: Tari/Andri.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Jelang Hari Raya Idul Fitri Tahun 2024, diprediksi arus mudik tahun ini terdapat adanya lonjakan jumlah pemudik yang signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya sebagaimana data Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Untuk itu, Komisi V DPR RI menyerukan Kemenhub benar-benar mempersiapkan sarana prasarana transportasi dalam rangka menghadapi arus mudik Lebaran tahun 2024 secara maksimal utamanya dari segi kelaikan angkutan umum darat, laut dan udara.
“Saya kira itu yang paling penting kelaikan transportasi, apalagi kita bicara angkutan umum. Ini harus betul betul diproteksi dengan baik, karena kita tidak ingin akibat dari tidak laiknya angkutan-angkutan itu menyebabkan kecelakaan korban masyarakat,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw saat diwawancarai Parlementaria sebelum Rapat Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
“Apalagi kita bicara angkutan umum. Ini harus betul betul diproteksi dengan baik,”
Tak kalah pentingnya, Politisi Fraksi Partai Nasdem tersebut mengingatkan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) wajib secara aktif memberikan laporan-laporan cuaca secara berkala. Mengingat, begitu pentingnya keterkaitan antara kondisi cuaca dengan keamanan suatu transportasi apalagi menyangkut soal angkutan laut.
Selain itu, Roberth mengimbau Pemerintah agar tidak memberatkan masyarakat di tengah situasi ekonomi seperti saat-saat ini yang cukup terpuruk. “Maka, kita tidak henti-hentinya menyampaikan kepada Kementerian menangani bersama mitra-mitranya untuk bisa memberikan pelayanan, bukan cuma yang terbaik, tetapi juga yang murah untuk bisa masyarakat itu tidak terlalu terbebani,” tandasnya.
Terkait hal tersebut, Roberth mengingatkan segenap stakeholder penyelenggara jasa transportasi utamanya moda pesawat dan kereta api yang menjadi primadona rakyat tetap berpatokan pada tarif batas atas dan batas bawah sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Kemenhub seraya ia juga meminta Pemerintah tidak hanya menetapkan tarif batas atas terlalu tinggi.
“Kita lihat tarif batas atas itu jangan terlalu tinggi, jangan terlalu rendah. Maka itu harus ada satu kebijakan juga untuk bisa dapat Pemerintah tidak hanya menetapkan tarif batas atas itu terlalu tinggi. Dan mungkin juga diberikan suatu kebijakan khusus bahwa kalau beli dari jauh-jauh hari itu ada diskon khusus, nah itu bisa menekan. Dan saya kira ini banyak operator penerbangan sudah memberikan itu. Pemerintah harus juga sosialisasi kepada masyarakat,” tandas Roberth. •pun/aha
- Paripurna