PARLEMENTARIA, Denpasar – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudiah menyampaikan, Komisi X selalu mendukung pemerintah dan pelaku olahraga, khususnya sepak bola, untuk mengurai satu-per satu permasalahannya. Ia menyadari pengembangan sepak bola telah sejak lama menghadapi banyak rintangan dalam mengembangkan kompetisi yang profesional.
“Tugas pemerintah memfasilitasi mendengarkan dan mengakomodasi masukan-masukan dari para penggiat olahraga, baik itu SDM, personil dan sarana prasarana, maupun kebijakannya, karena pembiayaan itu tergantung pada kebijakannya,” ungkap Hetifah di Kantor Stadion Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Kamis (14/3/2024).
Cabang sepak bola pernah mengalami dualisme organisasi, dualisme kompetisi, dualisme Timnas, ‘sepak bola gajah’ atau mafia sepakbola, gaji pemain tidak dibayar, PSSI dibekukan oleh Pemerintah dan tahun 2015 sepakbola Indonesia dibekukan oleh FIFA, tawuran antar-suporter sering terjadi, dan berbagai peristiwa lainnya yang merintangi pengembangan industri sepak bola.
Selain dari sisi regulasi, Komisi X mendukung reformasi PSSI, mendukung penyelenggaraan FIFA World Cup U17 yang telah berlangsung sukses, dan perbaikan manajemen kompetisi Liga Sepak Bola. Komisi X DPR-RI selalu mendorong pemerintah untuk mewujudkan sepak bola dengan menjalankan secara konsisten Inpres No. 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional agar prestasi sepak bola cepat terwujud. Dan Komisi X DPR-RI tentu sangat mendukung upaya perbaikan infrastruktur stadion sepak bola yang sedang dikerjakan oleh KemenPUPR.
Hal lain yang juga menjadi perhatian Komisi X dalam kunjungan ini adalah inovasi olahraga yang dikembangkan di tingkat desa ada tempat atau wadah untuk menemukan bibit-bibit atau talenta-talenta muda di bidang olahraga. Komisi X berharap agar pemerintah baik pusat atau pun daerah bisa terlibat dalam pengembangan olahraga di tingkat desa. “Kami juga mendiskusikan hal lain bagaimana pemerintah daerah dan pemerintah pusat bisa terlibat,” ujar Hetifah.
Lebih lanjut Bali merupakan tempat wisata olahraga yang berkembang. “Kita ingin turnamen-turnamen yang mendatangkan klub-klub sepak bola dari negara lain, olahraga ini menjadi sesuatu yang menarik dan bisa juga mengundang pariwisata atau wisatawan hadir ke Bali, untuk itu kita juga perlu menjaga agar situasi di Bali tetap aman dan juga sarananya memenuhi standar,” papar Hetifah. •ssb/aha