Komisi IX: Perlu Edukasi Masif Cegah Meningkatnya HIV/AIDS di Batam
- 0
- 2 min read
Anggota Komisi IX DPR RI Yahya Zaini di sela-sela Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi IX Batam, Kepri, Rabu (29/2/2024). Foto: Bianca/Andri.
PARLEMENTARIA, Batam – Temuan kasus HIV-AIDS di Kepulauan Riau tercatat masih tinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), sepanjang 2023 kasus Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV-AIDS) mencapai 700 kasus. Di Kota Batam sendiri, tercatat sebanyak 400 orang positif HIV sepanjang 2023.
Melihat masih tingginya angka HIV-AIDS di Batam, Anggota Komisi IX DPR RI Yahya Zaini mengatakan masih tingginya kasus HIV-AIDS ini mungkin saja dipengaruhi oleh perilaku masyarakat. Selain itu, menurutnya, tingginya penyakit yang menurunkan sistem kekebalan tubuh tersebut akibat dari Kota Batam sebagai daerah industri dan tujuan wisata.
Untuk itu, ia mendorong perlunya peningkatan edukasi kepada masyarakat di Kepri, khususnya Kota Batam secara berjenjang terkait dengan penularan HIV-AIDS. Sebab, penularan HIV-AIDS yang terus meningkat dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
“(Edukasi) terutama kepada generasi muda. Kalau misalnya tidak ada penanganan secara khusus maka nanti akan bertambah terus. Ini sangat berbahaya karena penyakit HIV ini sangat berbahaya, sehingga bisa mengakibatkan banyak korban dan bisa menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat,” ujar Yahya kepada Parlementaria, di sela-sela Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi IX Batam, Kepri, Rabu (29/2/2024).
Selain Yahya, Anggota Komisi IX Darul Siska juga mendorong Pemda Kepri dan Pemda Batam untuk terus intensif mencegah HIV-AIDS meningkat di Kepri. Hal ini melihat Kepri merupakan salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan negara lain dan menjadi salah satu wilayah yang masuk dalam free trade zone (kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas) yang memungkinkan pergerakan manusia antarnegara yang masif. •bia/rdn
- Komisi IX
- Seputar Isu