11 December 2024
Kesejahteraan Rakyat

Himmatul Aliyah: Perpustakaan Indonesia Butuhkan Wajah Baru seperti di Negara Lain

  • Oktober 9, 2023
  • 0

Anggota Komisi X DPR RI Himmatul Aliyah saat mengikuti Konsinyasi FGD Komisi X DPR RI dengan Kemendikbud-Ristek yang bertajuk ‘Darurat Literasi Indonesia: Urgensi Reformulasi dan Sinergi dan Kolaborasi’

Himmatul Aliyah: Perpustakaan Indonesia Butuhkan Wajah Baru seperti di Negara Lain
Anggota Komisi X DPR RI Himmatul Aliyah saat mengikuti Konsinyasi FGD Komisi X DPR RI dengan Kemendikbud-Ristek yang bertajuk ‘Darurat Literasi Indonesia: Urgensi Reformulasi dan Sinergi dan Kolaborasi’ di Jakarta, Sabtu (30/9/2023). Foto: Runi/nr.

Anggota Komisi X DPR RI Himmatul Aliyah mengusulkan adanya wajah baru perpustakaan di Indonesia. Wajah baru tersebut dapat merujuk ke sejumlah negara di luar yang menjadikan perpustakaan semacam tempat wisata turis yang mengarungi suatu lautan buku, bisa mengenal budaya-budaya yang ada, serta pengalaman  edukasi bagi masyarakatnya.

“Menurut saya jika perpustakaan dibuat semenarik dan senyaman mungkin dengan fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap, akan menarik minat masyarakat untuk kembali gemar membaca dan budaya literasi meningkat dengan sendirinya. (Saya) pernah mengusulkan ke perpustakaan DKI ada alat dengan sistem artificial intelligence. Saya juga mengharapkan dengan adanya wajah baru bisa meningkatkan angka literasi yang saat ini jauh dari negara lain,” demikian dikatakan usai mengikuti Konsinyasi FGD Komisi X DPR RI dengan Kemendikbud-Ristek yang bertajuk ‘Darurat Literasi Indonesia: Urgensi Reformulasi dan Sinergi dan Kolaborasi’ di Jakarta, Sabtu (30/9/2023).  

Politisi Fraksi Partai Gerindra ini mengatakan perpustakaan harus bertransformasi. Pasalnya, ada beberapa tempat masih berstandar kuno tempatnya berdebu, dan tidak menarik. Sehingga, harus ada  perubahan pada perpustakaan itu sendiri yang tempat yang menarik dan mampu menghasilkan ide-ide brilian.

“Perpustakaan harus menciptakan lingkungan yang nyaman misalnya Perpusnas ataupun di taman bacaan di Taman Ismail Marzuki sudah menjadi wisata baca. Anak-anak muda dapat bersosialisasi, berekspresi, mendapatkan ilmu serta pengetahuan yang luas. Perpustakaan menjadi ramai. Ada beberapa tempat yang sudah saya kunjungi misalnya di beberapa daerah di Jawa Tengah ada satu kota yang membuat perpustakaan dengan anggaran yang disiapkan oleh Perpustakaan Nasional dibuat semacam wisata buku, wisata baca menjadi komprehensif. Perpustakaan dibuat semenarik mungkin, ada ruangan aula untuk UMKM, ada juga kafe bisa diperuntukan anak muda sambil membaca,” jelas Politisi Dapil DKI Jakarta II. •rni/rdn

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *