Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Dyah Roro Esti saat pertemuan Inter Asia-Pasific Group of the-Parliamentary Union dalam webinar dengan judul Women’s Leadership and Engagement with Parliament in the Asia-Pasific Region, di Australia, jelang Sidang IPU ke-147, Jumat (28/9/2023). Foto: Ist/Man.
Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Dyah Roro Esti menyampaikan bahwa partisipasi dan kepemimpinan politik perempuan adalah kunci untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, baik dari segi ekonomi, sosial hingga lingkungan.
Demikian disampaikan Dyah Roro Esti sebagaimana disampaikan saat pertemuan Inter Asia-Pasific Group of the-Parliamentary Union dalam webinar dengan judul Women’s Leadership and Engagement with Parliament in the Asia-Pasific Region, di Australia, jelang Sidang IPU ke-147, Jumat (28/9/2023).
“Karena hanya dengan dengan keterwakilan perempuan yang setara, kita dapat mencapai kesetaraan gender dan menjamin demokrasi yang berfungsi dengan baik,” ujar Dyah Roro Esti dalam rilis media yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Senin (2/9/2023).
Terkait hal itu, Politisi Fraksi Partai Golkar ini menekankan dalam tujuan 5 SDGs tentang kesetaraan gender di mana proses pengambilan keputusan harus partisipatif, responsif, adil, dan inklusif. Pada kesempatan itu, Dyah Roro Esti juga memaparkan bahwa DPR RI memiliki Kaukus Perempuan di Parlemen Indonesia.
“Yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan politik perempuan melalui jaringan khususnya dengan Anggota Parlemen perempuan dan ada juga kemitraan yang sedang berlangsung dengan lembaga-lembaga yang dapat membantu meningkatkan kualitas kepemimpinan perempuan seperti UN Women,” terangnya.
Contoh saat ini, jelas Dyah Roro Esti, DPR mempunyai 21 persen keterwakilan perempuan 124 orang dari total 575 anggota DPR RI. “Mengingat juga Ketua DPR kita juga seorang perempuan, Ketua DPR RI Perempuan pertama Ibu Puan Maharani. Kami sangat bersyukur atas kepemimpinan ini,” tandas Dyah Roro Esti.
Selain itu, Dyah Roro Esti mengapresiasi negara-negara seperti Swedia, Meksiko, Finlandia, dan Afrika Selatan yang sudah melampaui 40 persen keterlibatan perempuan di Parlemen. Dia tetap percaya bahwa melalui upaya dan tekad yang tiada henti, keterlibatan perempuan di Perlemen Indonesia dapat meningkat melampaui dari 40 persen.
Anggota Komisi VII DPR RI ini menegaskan, melalui komitmen bersama dapat saling membantu sebagai pembuat kebijakan untuk melihat angka-angka ini terus meningkat di masa depan. Sebelum menutup penyampaian pendapatnya, Roro Esti menyampaikan harapannya untuk keterlibatan perempuan sebagai pemimpin.
“Kesuksesan seorang perempuan juga di landasi oleh dukungan dari anggota keluarga, termasuk suami bagi yang sudah berkeluarga, hingga teman. Tentu dukungan semacam ini memudahkan perempuan untuk berpartisipasi dan terus melakukan pengabdiannya secara optimal bagi negara dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” pungkas Dyah Roro Esti.
Sebagaimana diketahui, tujuan dari webinar Women’s Leadership and Engagement with Parliament in the Asia-Pasific Region adalah meningkatkan kesadaran di seluruh wilayah terkait keterlibatan perempuan dalam dalam Parlemen juga membahas isu-isu penting untuk berbagi praktik parlemen yang baik dan mempertimbangkan efektivitasnya.
Turut hadir Wakil Ketua BKSAP DPR RI Bapak Putu Supadma Rudana, Calon Presiden IPU Ms. Adji Diarra Mergane Kanoute wakil Senegal, Rt. Hon. Catherine Gotani Hara MP wakil Malawi, Rt. Hon. Dr. Tulia Ackson wakil Tanzania dan Ms. Marwa Abdibashir Hagi wakil Somalia. Selain itu, tuan rumah Australia diwakili Hon. Milton Dick dan Ms. Cynthia Lopez Castro, President of the Bureau of Women Parliamentarians. •pun/rdn