Firman Soebagyo Usulkan Taman Nasional Alas Purwo Dikemas Jadi Obyek Wisata Menarik
- 0
- 2 min read
Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo saat meninjau Taman Nasional Alas Purwo di Banyuwangi, Jatim, Jum’at (1/9). Foto: Jaka/nr.
Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo mengusulkan agar Taman Nasional (TN) Alas Purwo ini menjadi salah satu obyek wisata yang menarik. Dengan begitu, orang-orang mesti akan berdatangan untuk melihat, apalagi kawasan konservasi ini memiliki kelebihan tersendiri dengan adanya laut di sekitarnya.
“Kalau (Taman Nasional Alas Purwo) ini bisa dikemas dan kemudian dikelola secara profesional dengan melibatkan mungkin sektor swasta, itu bisa lebih berkembang. Namun, harus jadi catatan, kalau dikembangkan sektor swasta itu, saham kepemilikan harus terbesar untuk negara. Paling tidak, persentasenya 70 persen atau 80 persen keuntungannya untuk negara, selebihnya dibagi untuk swasta,” ujar Firman saat meninjau Taman Nasional Alas Purwo di Banyuwangi, Jatim, Jum’at (1/9).
Politisi F-Golkar ini menilai, kerja sama pengelolaan dengan sektor swasta ini harus diperjelas juga dalam RUU Undang-Undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (KSDAHE). Pasalnya, banyak taman-taman nasional yang dikelola oleh pihak swasta, tetapi kontribusi kepada negaranya masih rendah.
“Untuk itu negara harus dibuatkan aturan yang jelas dalam RUU KSDAHE, bagaimana kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tadi jika dikelola oleh pihak swasta. Untuk itu, menurut saya PNBP nya itu harus bisa lebih maksimal,” imbuh Firman.
Legislator Dapil Jateng III ini berpesan, untuk membuat Taman Nasional ini menjadi menarik, butuh dikelola oleh orang-orang yang profesional. Karena yang sering terjadi, bukan dari pensiunan Kementerian A atau Kementerian B yang ditugaskan untuk mengelola.
“Di samping itu, kita juga perlu menggunakan konsultan-konsultan. Kalau perlu kita rekrut konsultan asing untuk bagaimana mengelola kawasan hutan ini supaya menjadi daya tarik bagi masyarakat. Saya rasa ini bisa memberikan nilai manfaat yang luar biasa bagi perekonomian nasional dan kita bisa menghemat devisa serta bisa melibatkan masyarakat. Harapan kami di pulau Jawa dan di pulau-pulau lain bisa mempertahankan konsep hutan yang masih alami seperti ini, sehingga kita betul-betul bisa menjadi penyangga paru-paru dunia,”jelas Firman. •jk/rdn
- Komisi IV
- Seputar Isu