PT Wijaya Karya Harus Fokus pada Bisnis Inti sebagai Kontraktor Infrastruktur
- 0
- 2 min read
Anggota Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto saat bertukar cenderamata usai pertemuan daalam rangka Kunspik Komisi VI ke Kantor Operasional PT Wijaya Karya Tbk Serang-Panimbang di Provinsi Banten, Rabu (5/7/2023). Foto: Aaron/nr.
Anggota Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto menilai PT Wijaya Karya harus kembali fokus pada core business (bisnis inti) sebagai kontraktor infrastruktur. Dikarenakan beberapa proyek besar yang ditangani BUMN Pelat Merah tersebut sebagai investor, seperti real estate, properti, dan pembangunan lainnya malah menjadi masalah.
“Kita melihat dari penjelasan Pak Dirut (Wijaya Karya/Wika) bukan hanya di Banten ini saja tapi tadi disampaikan juga ada di Kalimantan, Sulawesi, Bitung terus kalau di Kalimantan, ada di Samarinda, Balikpapan, di mana mereka (Wijaya Karya) ikut sebagai investor. Tetapi dari segi kalkulasi proyeksi proyeknya itu tidak sesuai. Kami juga memberikan masukan ya harus lebih cermat dalam berhitung kalau memang mereka mau masuk ke suatu proyek sebagai investor, tapi kami melihatnya Wika ini mungkin harus lebih banyak fokus kepada core business-nya lagi, yaitu membangun sebagai kontraktor di bidang khususnya infrastruktur,” ungkapnya dalam pertemuan Tim Komisi VI DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) ke Kantor Operasional PT Wijaya Karya Tbk Serang-Panimbang di Provinsi Banten, Rabu (5/7/2023).
Salah satu contoh proyek yang menjadi masalah karena tidak fokus dalam pembangunan adalah pada proyek pembangunan Tol Serang-Panimbang. Proyek tersebut mengalami masalah daari sisi keuangan dikarenakan banyaknya proyeksi yang tidak sesuai dalam flow traffic. Termasuk soal prediksi terkait pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, di mana dari sisi struktur tanah mempengaruhi biaya pembangunan jalan tol tersebut.
“Masalah-masalah yang dihadapi ini menjadikan Proyek pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang mempunyai tantangan besar. Kalkulasi Proyek pembangunan ini misalnya. Sehingga pendapatan (dari tol ini) sangat tidak sesuai. Akhirnya banyak yang harus ditombok oleh Wika dalam pengoperasian jalan Ttol ini. Jadi kami melihat PT Wika ini harus lebih cermat dalam memilih proyek dimana mereka ikut sebagai Investor,” jelas Politisi Fraksi PDIP tersebut.
Karena itu, Legislator Dapil Jawa Tengah VIII itu juga berharap agar Jalan Tol Serang-Panimbang tersebut lebih banyak Flow Traffic-nya. Hal itu dengan mem-bundling proyek jalan tol ini dengan proyek lainnya agar dapat segera direalisasikan.
”Ya memang agak sulit situasinya memang ya harus harus bertahan, harus bersabar. Nah cara cara lain tadi Pak Dirut punya ide untuk mem-bundling Proyek ini dengan proyek-proyek jalan tol lainya mungkin yang lebih ramai supaya lebih menarik bagi investor,” tutupnya. •aar/rdn
- Komisi VI
- Seputar Isu