#Ekonomi dan Keuangan

Komisi XI Tekankan Independensi Bagi Calon Anggota BSBI Saat Uji Kelayakan dan Kepatutan

Anggota Komisi XI DPR RI Marinus Gea dalam rangkaian Uji Kelayakan dan Kepatutan (fit and proper test) Calon Anggota Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) yang diselenggarakan di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta pada Selasa (5/7/2023). Foto: Farhan/Man.
Anggota Komisi XI DPR RI Marinus Gea dalam rangkaian Uji Kelayakan dan Kepatutan (fit and proper test) Calon Anggota Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) yang diselenggarakan di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta pada Selasa (5/7/2023). Foto: Farhan/Man.

Independensi menjadi salah satu sorotan dalam rangkaian Uji Kelayakan dan Kepatutan (fit and proper test) Calon Anggota Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) yang diselenggarakan di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta pada Selasa (5/7/2023). Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Anggota Komisi XI DPR RI Marinus Gea yang mempertanyakan independensi Calon Anggota BSBI, terutama bagi calon dengan latar belakang pekerjaan di Bank Indonesia.

“Saya tertarik dengan latar belakang Ibu yang notabene adalah bagian dari Bank Indonesia. yang nanti pada saatnya ibu juga akan melakukan pengawasan (kepada BI) melalui kuasa yang diberikan oleh DPR. Dengan latar belakang itu, yang notabene Ibu (saat ini) adalah bagian dari Bank Indonesia, pertanyaan saya apakah bisa (saat nanti menjadi Anggota BSBI tetap bisa melakukan pengawasan terhadap BI)?” tanya Politisi Fraksi PDI-P itu kepada Rosalia Suci Handayani.

Diketahui,  Rosalia Suci Handayani adalah salah satu dari 15 Calon Anggota BSBI yang saat ini masih bekerja sebagai penasihat (advisor) bidang hukum di BI. Sebelumnya, Rosalia sempat memaparkan bahwa jika merujuk pada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), maka BSBI memiliki tugas membantu DPR dalam melakukan pengawasan di bidang tertentu terhadap BI. 

Adapun secara spesifik fungsi pengawasan DPR terhadap BI yang didukung BSBI adalah evaluasi kinerja kelembagaan BI dan pemantauan untuk meningkatkan akuntabilitas independensi, transparansi, dan kredibilitas kelembagaan BI. Hal-hal tersebut yang kemudian menjadi pemantik pembicaraan mengenai independensi bagi Calon Anggota BSBI.

Lebih lanjut, Marinus Gea kembali menyinggung masalah independensi jika para calon terpilih menjadi anggota BSBI. Hal ini dikemukakannya lantaran lembaga tersebut mendapatkan anggaran dari Bank Indonesia namun memiliki tanggung jawab untuk mendukung fungsi pengawasan DPR terhadap Bank Indonesia. Pertanyaan ini juga sempat dilontarkan kepada calon anggota lainnya.

“Dengan Ibu menjadi bagian dari di BSBI, Ibu akan mendapatkan dua pimpinan. Satu, Bank Indonesia dalam hal anggaran BSBI yang diberikan oleh Bank Indonesia, dan yang lainnya adalah DPR yang menugaskan Ibu di sana (BSBI) sebagai perpanjangan tangan DPR. Bagaimana bisa Ibu memberikan pelayanan yang terbaik dan tetap menjaga independensi ibu dalam kapasitas menjadi bagian dari BSBI?” tutupnya.

Pertanyaan dan pernyataan terkait dengan independensi Calon Anggota BSBI juga diungkapkan oleh Anggota Komisi XI DPR RI, Primus Yustisio. Anggota Fraksi PAN ini secara gamblang menilai saat ini posisi BSBI kurang optimal dikarenakan memiliki kedekatan dengan lembaga yang diawasinya, yaitu Bank Indonesia.

“Dalam kenyataannya, kalau saya melihat sekarang BSBI ini agak genit, genit ke sana (BI) sehingga fungsinya kurang optimal. Fungsinya kan cuma tiga tapi tidak optimal karena kegenitan. Apalagi latar belakang Anda ada di sana. Di sana tuh maksudnya Bank Indonesia. Apa jaminannya kalau Anda nanti terpilih tidak berpihak di sana?” tanyanya dengan tegas. •uc/rdn

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *