#Politik dan Keamanan

Delegasi AIPA ke Balai Rehabilitasi BNN Jadi ‘Eye Opening’ Melihat Indonesia Serius Berantas Narkoba

Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon memimpin kunjungan delegasi Anggota Parlemen se-ASEAN (ASEAN Inter-Parliamentary Assembly) ke Balai Besar Rehabilitasi Narkoba BNN di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Foto: Ridwan/nr.
Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon memimpin kunjungan delegasi Anggota Parlemen se-ASEAN (ASEAN Inter-Parliamentary Assembly) ke Balai Besar Rehabilitasi Narkoba BNN di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Foto: Ridwan/nr.

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon memimpin kunjungan para delegasi Anggota Parlemen se-ASEAN (ASEAN Inter-Parliamentary Assembly) ke Balai Besar Rehabilitasi Narkoba yang dikelola oleh Badan Narkotika Nasional di Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, para delegasi AIPA melihat langsung sejumlah sarana dan prasarana penanganan para korban pengguna Narkoba. Mulai dari tempat rehabilitasi, laboratorium, hingga sejumlah pelayanan lainnya. 

Fadli menegaskan kunjungan ini menjadi suatu eye opening bagaimana Indonesia begitu seriusnya memberantas Narkoba hingga memiliki tempat seluas 11,3 hektare tersebut. Kunjungan ini menjadi satu di antara agenda dalam Sidang ke-6 ASEAN Inter-Parliamentary Assembly Advisory Council on Dangerous Drugs (AIPACODD) selama 30-31 Mei 2023.

“Jadi teman-teman dari Parlemen Negara ASEAN juga sangat aktif bertanya, senang, dan melihat. Karena ini fasilitasnya cukup lengkap dan menunjang, ada satu proses penanganan pro justicia itu dilakukan ekseminasinya di sini,” ujar Fadli kepada Parlementaria di sela-sela kunjungan, Rabu (31/5/2023).

Meskipun demikian, Fadli mendorong agar balai rehabilitasi Narkoba tidak hanya terpusat di lokasi tersebut saja. Bisa saja, menurutnya, tiap provinsi memiliki balai rehabilitasi dalam skala yang lebih kecil. Oleh karena, tegasnya, perang melawan Narkoba merupakan hal yang sangat serius, disebabkan Indonesia menjadi sasaran utama bagi bandar-bandar internasional yang ingin memasokan Narkoba ke dalam negeri. 

“Karena jjumlah penduduk kita besar, wilayah kepulauan kita besar, sehingga sangat rentan. saya kira tentu BNN perlu diperkuat dari sisi anggaran, hukum, SDM, dan sebagainya,” ujar Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.

Ditambahkan oleh Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN, Irjen (Pol) Agus Irianto, bahwa kunjungan Delegasi AIPA ini merupakan wujud adanya kerja sama BNN dengan negara di ASEAN dalam mewujudkan target ASEAN Bebas Narkoba (drug free) pada 2025 mendatang. 

“Selain juga kerja sama lain, misalnya ada ASOD (ASEAN Senior Officer on Drugs) yang biasanya diselenggarakan Agustus-September. Kemudian ada lagi sharing informasi lainnya misalnya DAINA (Drug Abuse Information Network for ASIA Pacific), ada juga ADMN (Asia Drug Monitoring Network),” ujar Irjen Agus. 

Ia menegaskan beragamnya kerja sama internasional  ini diperlukan guna terus memantau jika ada jenis narkotika dan modus operandi baru. “Juga kerja sama operasional kalau misalnya ada informasi peredaran narkotika dari satu negara ke negara lainnya kita punya koordinasi, dan kita lakukan sharing informasi untuk digunakan proses penangkapan dan proses hukum lainnya,” tutup Irjen Agus. •rdn

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *