Anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman saat saat Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI ke Kota Denpasar, Provinsi Bali, Kamis (11/12/2025). Foto: Nadhen/Arifman.
PARLEMENTARIA, Denpasar — Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sering mendapat sentimen buruk dari publik. Mulai dari perangai anggotanya yang represif ke masyarakat sampai melakukan pungutan liar kerap kali viral di media digital. Anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman menegaskan bahwa semua tindakan itu adalah salah.
Namun Ia memahami, segala tindak buruk anggota kepolisian itu dipengaruhi oleh adanya pihak yang memanfaatkan Polri demi kepentingan pribadinya. Polri yang seharusnya menjadi teman masyarakat malah acapkali menjadi momok menakutkan bagi masyarakat.
“Setelah melakukan kontemplasi, saya pribadi melihat bahwa problem pokok kita itu tidak hanya di institusi kepolisian. Problem pokok kita selama ini adalah adanya kekuatan-kekuatan politik eksternal institusi kepolisian yang tergoda menggunakan keanggotaannya demi kepentingan kekuasaan,” ujarnya saat Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI ke Kota Denpasar, Provinsi Bali, Kamis (11/12/2025).
Benny sudah 20 tahun di parlemen, sepanjang itu pula dia melihat banyak hal terjadi di tubuh kepolisian. Ia percaya bahwa bukan hanya Polri yang harus dibenahi, tapi juga harus ada aturan tegas untuk melarang pihak-pihak yang hendak memanfaatkan instrumen negara ini demi kepentingan pribadi yang bisa berujung mengorbankan rakyat.
Ia juga mengimbau korporasi terutama yang besar agar tidak menggunakan instrumen kepolisian untuk pengamanan bisnis yang jelas-jelas tidak sesuai dengan aturan hukum.
“Jadi yang harus menjadi solusi kita adalah larangan yang lebih ketat terhadap partai politik, pemangku kepentingan kekuasaan untuk sekali-kali jangan pernah libatkan polisi dalam urusan politik praktis,” tegasnya.
Ia menegaskan, pembenahan di tubuh Polri adalah tanggung jawab banyak pihak. Mulai dari eksekutif, parlemen, yudikatif, korporasi, bahkan partai politik. Di tengah banyaknya perbaikan yang harus dilakukan kepolisian, Benny tidak mau memungkiri bahwa prestasi Polri nyata ada dan sungguh berdampak bagi masyarakat.
“Jadi, tanggung jawab ini jangan hanya kita lemparkan ke Polri. Tapi juga ke masyarakat (korporasi), partai politik, dunia bisnis, dan parlemen. Terus terang, saya sudah 20 tahun di DPR terutama Komisi III saya melihat banyak sekali prestasi dan kemajuan (Polri) walau di sana sini masih ada problem,” pungkasnya. •ndn/aha