E-Media DPR RI

Enam Isu Strategis Jadi Fokus Komisi II dalam Evaluasi Bank Sulselbar

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Bahtra, memimpin kunjungan kerja (kunker) reses ke Kantor Bank Sulselbar, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/12/2025). Foto : Eno/Andri.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Bahtra, memimpin kunjungan kerja (kunker) reses ke Kantor Bank Sulselbar, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/12/2025). Foto : Eno/Andri.


PARLEMENTARIA, Makassar —
 Komisi II DPR RI mengidentifikasi enam isu strategis yang menjadi fokus utama dalam mengevaluasi kinerja Bank Sulselbar.  Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Bahtra, menegaskan bahwa evaluasi ini ditujukan untuk memperkuat kontribusi Bank Sulselbar terhadap PAD dan pembangunan ekonomi daerah.

Bahtra menjelaskan bahwa isu pertama adalah efektivitas Penyertaan Modal Daerah (PMD). PMD harus dievaluasi secara berbasis kinerja dan diarahkan secara selektif agar memberikan dampak langsung pada pertumbuhan usaha bank dan kontribusi PAD. 

“Isu kedua adalah kinerja keuangan serta kemampuan bank dalam menghasilkan dividen yang berkelanjutan bagi daerah,” ujar Bahtra dalam Kunjungan Kerja Reses Komisi II ke Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/12/2025).

Isu ketiga menyangkut tata kelola dan kepatuhan terhadap ketentuan OJK. Bahtra menyatakan bahwa audit internal, transparansi laporan, dan kualitas dewan direksi menjadi elemen penting. Isu keempat adalah kredit UMKM dan sektor produktif, di mana Bank Sulselbar diminta memperluas pembiayaan inklusif serta meningkatkan pendampingan bagi pelaku usaha kecil. 

“Bank daerah harus memacu sektor riil, bukan hanya menyalurkan kredit konsumtif,” tegas Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.

Transformasi digital menjadi isu strategis kelima. Komisi II meminta Bank Sulselbar untuk mempercepat inovasi digital, mulai dari mobile banking, keamanan siber, hingga layanan pembayaran daerah. Isu keenam adalah penguatan sinergi BUMD dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, terutama dalam penempatan kas daerah dan pembiayaan program prioritas. 

“Sinergi yang kuat akan menggerakkan ekonomi daerah lebih cepat,” ujar Ketua Tim Kunjungan Kerja Reses tersebut.

Melalui evaluasi menyeluruh terhadap keenam isu tersebut, Komisi II berharap Bank Sulselbar dapat memperkuat posisinya sebagai pilar pembangunan ekonomi regional. Bahtra menekankan bahwa hasil pengawasan ini akan menjadi masukan dalam penyempurnaan kebijakan penguatan BUMD secara nasional. 

“Kami ingin Bank Sulselbar tetap menjadi kebanggaan daerah dan motor kemandirian fiskal,” tandasnya. •eno/rdn