Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, saat memimpin kunjungan kerja Panja Daya Saing Industri ke PTDI di Bandung, Kamis (25/12/2025). Foto: Estu/ve.
PARLEMENTARIA, Bandung – Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menegaskan perlunya dukungan anggaran pemerintah untuk membantu PT Dirgantara Indonesia (PTDI) keluar dari persoalan finansial yang menghambat perkembangan industri kedirgantaraan nasional. Hal itu disampaikan saat Komisi VII melakukan kunjungan pengawasan ke PTDI di Bandung, Kamis (25/12/2025), dalam rangkaian kerja Panja Daya Saing Industri.
Saleh mengungkapkan bahwa PTDI masih memiliki utang sekitar Rp 8 triliun serta mencatat kerugian akumulatif mencapai Rp 21 triliun. Kondisi ini dinilai menghambat kemampuan perusahaan untuk berkembang dan memenuhi kebutuhan industri penerbangan dalam negeri.
“Karena itu kita mendorong agar pemerintah bisa mengalokasikan anggaran yang cukup untuk menangani masalah-masalah mereka, terutama dalam melunasi utang-utang masa lalu PTDI,” ujar Saleh dalam kesempatan tersebut.
Ia menekankan bahwa penyelesaian utang menjadi langkah penting agar PTDI dapat membuka babak baru dalam pengembangan perusahaan. Dengan demikian, perusahaan bisa fokus memperkuat lini produksi dan meningkatkan kapasitasnya sebagai produsen pesawat kebanggaan Indonesia.
“Dengan dilunasinya utang tersebut, mereka bisa membuka lembaran baru yang kita harapkan dapat membuat perusahaan ini benar-benar berkembang dan mampu memenuhi seluruh kebutuhan listrik penerbangan di Indonesia,” lanjutnya.
Saleh juga menyoroti ketergantungan Indonesia terhadap produk luar negeri untuk pemenuhan kebutuhan komponen dan teknologi penerbangan. Menurutnya, situasi tersebut merugikan Indonesia karena menjadikan pasar dalam negeri dikuasai oleh produk asing.
“Selama ini kita masih kesan bergantung pada barang luar negeri. Ini tentu sangat merugikan. Padahal jika kita mampu mengerjakannya sendiri, industri kedirgantaraan sangat prospektif dan bermanfaat besar bagi bangsa,” tegasnya.
Kunjungan Komisi VII ini juga menjadi bagian dari upaya melihat kondisi nyata industri nasional dalam kerangka kerja Panja Daya Saing, yang bertujuan mengidentifikasi persoalan strategis serta merumuskan langkah penguatan industri dalam negeri.
Saleh menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, DPR RI, dan PTDI untuk memastikan industri kedirgantaraan Indonesia tetap kompetitif, mandiri, dan mampu memberikan kontribusi optimal bagi kemajuan teknologi nasional. “Kita ingin memastikan bahwa industri strategis seperti PTDI tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh menjadi kekuatan besar yang mampu bersaing di tingkat global,” tandasnya. •est/aha