E-Media DPR RI

Setjen DPR RI Dorong ASN Persiapan Kesiapan Finansial dan Emosional sebelum Masuk Masa Purnabakti

Deputi Bidang Administrasi Setjen DPR RI Rahmad Budiaji saat foto bersama usai pembukaan Sosialisasi Pembekalan Menjelang Masa Purnabakti PNS Setjen DPR RI di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (4/12/2025). Foto : Farhan.
Deputi Bidang Administrasi Setjen DPR RI Rahmad Budiaji saat foto bersama usai pembukaan Sosialisasi Pembekalan Menjelang Masa Purnabakti PNS Setjen DPR RI di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (4/12/2025). Foto : Farhan.


PARLEMENTARIA, Jakarta
 – Deputi Bidang Administrasi Setjen DPR RI Rahmad Budiaji mendorong ASN untuk mempersiapkan masa purnabakti secara lebih matang dengan meningkatkan literasi keuangan.

Dalam arahannya, Rahmad menegaskan bahwa purnabakti bukan sekadar berakhirnya masa tugas kedinasan, tetapi merupakan fase transisi penting yang membutuhkan kesiapan mental, emosional, fisik, finansial, dan administratif.

“Masa purnabakti ini adalah awal babak baru. Ada perubahan ritme aktivitas, peran sosial, dan kondisi keuangan yang harus disiapkan dengan matang,” ujarnya pada Kamis (4/12/2025), di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta.

Rahmad menyoroti pentingnya persiapan finansial jangka panjang untuk memastikan kesejahteraan pegawai tetap terjaga setelah pensiun. Ia mengingatkan bahwa perencanaan pensiun idealnya dilakukan sejak awal masa kerja, bukan menjelang akhir masa dinas.

“Kalau saya pengennya sih tidak pernah pensiun bukan pekerjaannya, tetapi penghasilannya. Dan itu seharusnya sudah diperhitungkan sejak menerima gaji pertama, bukan tiga tahun terakhir,” tegasnya.

Ia juga mendorong ASN agar mulai memahami instrumen investasi sederhana dan terjangkau, termasuk saham. Rahmad mengatakan bahwa saat ini akses investasi semakin mudah, sehingga pegawai memiliki kesempatan yang luas untuk mulai menata aset sejak dini.

“PNS itu harus melek finansial. Nabung saham sekarang sudah sangat mudah. Dari seratus ribu rupiah pun bisa mulai,” jelasnya.

Selain literasi keuangan, Rahmad juga menekankan pentingnya mempersiapkan peluang usaha sebagai alternatif kegiatan produktif setelah tidak lagi aktif bekerja. Menurutnya, pegawai yang memasuki masa purnabakti tidak seharusnya kehilangan produktivitas atau bergantung pada anggota keluarga.

“Ada teman-teman yang siap mendampingi pengembangan usaha. ASN harus tetap sehat, mandiri, dan tetap punya makna setelah purnabakti,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Rahmad turut menyampaikan komitmen Setjen DPR RI untuk memastikan seluruh proses administrasi pensiun berjalan lancar dan tidak membebani pegawai. “Tidak pantas jika seseorang yang mengabdi 30-40 tahun harus mengurus pensiunnya sendiri. Kita pastikan semua haknya selesai dengan baik,” tegasnya.

Pembekalan purnabakti juga menghadirkan PT Taspen dan perbankan untuk memberikan penjelasan terkait jaminan pensiun, serta mitra mendukung pengembangan usaha bagi ASN yang ingin memulai aktivitas baru setelah pensiun.

Melalui kegiatan ini, Rahmad berharap ASN Setjen DPR RI dapat memasuki masa purnabakti dengan kesiapan komprehensif, kesejahteraan yang lebih baik, serta kemampuan untuk tetap produktif dalam berbagai bentuk. “Purnabakti bukan akhir pengabdian, tetapi awal perjalanan baru yang tetap penuh makna,” pungkasnya. •fr/rdn