E-Media DPR RI

Jaga Hulu, Selamatkan Sumatera: Suara Legislator di Tengah Duka Bencana

Anggota Komisi XII DPR RI Shanty Alda Nathalia dalam Rapat Kerja Komisi XII DPR RI dengan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/12/2025). Foto : Tari/Andri.
Anggota Komisi XII DPR RI Shanty Alda Nathalia dalam Rapat Kerja Komisi XII DPR RI dengan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/12/2025). Foto : Tari/Andri.


PARLEMENTARIA, Jakarta
 – Banjir dan longsor yang meluluhlantakkan 50 kabupaten/kota di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh telah merenggut banyak nyawa dan memaksa lebih dari satu juta warga meninggalkan rumah mereka menuai sorotan utama dalam suasana ruang Rapat Kerja Komisi XII DPR RI. Di tengah duka nasional, Anggota Komisi XII DPR RI Shanty Alda Nathalia menyampaikan suara yang bukan sekadar formalitas, melainkan jeritan hati yang membawa pesan kuat tentang pentingnya menjaga hulu demi masa depan ekologi Nusantara. Ia menyoroti temuan lapangan terkait banyaknya batang-batang kayu dan log yang terbawa arus banjir.

“Saya ingin menyampaikan rasa duka yang mendalam terkait dengan teman-teman kita saudara-saudara kita yang terkena banjir dan longsor di Sumatera yang melanda Sumatera . Kita semua tahu bahwa akibat adanya banjir dan longsor itu menyebabkan kerusakan yang parah di wilayah 50 kabupaten/kota di Sumatera Utara, Sumbar dan juga Aceh. Dan juga banyak korban jiwa dan bahkan yang mengungsi itu lebih dari 1 juta pengungsinya yang menjadi korban,” ujar Shanty dalam Rapat Kerja Komisi XII DPR RI dengan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/12/2025).

“Nah melihat adanya itu Pak, saya melihat dari sisi longsor dan arus banjir itu banyak sekali kayu-kayu log yang terbawa itu Pak, nah disitu kita berpikir apakah ini ada kaitannya?” sambung Legislator Fraksi PDI-Perjuangan tersebut menegaskan.

Lebih lanjut dalam suasana yang penuh empati, Shanty menyerukan pentingnya kolaborasi lintas kementerian, khususnya bersama dengan Kementerian Perhutanan. Baginya, Sumatera membutuhkan lebih dari sekadar bantuan logistik. Ia membutuhkan pemulihan ekologis jangka panjang terutama rehabilitasi hutan dan lahan di daerah hulu secara sistematis di daerah resapan air.  

Meski mengkritisi kondisi ekologi di hulu, Shanty tetap memberikan apresiasi atas kinerja Kementerian Lingkungan Hidup yang dinilainya gerak cepat dan cepat tanggap.  “Dan saya sebelumnya mengapresiasi dulu karena berbicara dengan Kementerian LH ini adalah Kementerian yang saya lihat kinerjanya sangat luar biasa, gerak cepat dan cepat tanggap dari sisi lingkungan hidup,” tandas Shanty. •pun/aha