E-Media DPR RI

Komisi I Dorong Penguatan Kopaska, Soroti Kesejahteraan Prajurit dan Modernisasi Alutsista

Tim kunspek Komisi I DPR RI foto bersama dengan Pangkoarmada Laksdya TNI Denih Hendrata, Dankopaska Laksma TNI Joko Andriyanto, serta jajaran pejabat TNI lainnya di Markas Kopaska–Puskopaska TNI AL, Surabaya, Selasa (02/12/2025). Foto: Munchen/vel.
Tim kunspek Komisi I DPR RI foto bersama dengan Pangkoarmada Laksdya TNI Denih Hendrata, Dankopaska Laksma TNI Joko Andriyanto, serta jajaran pejabat TNI lainnya di Markas Kopaska–Puskopaska TNI AL, Surabaya, Selasa (02/12/2025). Foto: Munchen/vel.


PARLEMENTARIA, Surabaya
 – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Anton Sukartono menegaskan perlunya perhatian khusus terhadap Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL sebagai satuan elite yang memiliki peran strategis dalam pertahanan maritim Indonesia. Ia menilai, fasilitas dan kesejahteraan prajurit harus sejalan dengan beratnya tugas serta tingginya risiko yang diemban para personel Kopaska.

“Hari ini kita datang ke Markas Komando Kopaska. Alhamdulillah ditemani oleh Pangdam, Pak Denih. Ternyata makonya sendiri saja belum ada. Jadi ada beberapa hal terkait kesejahteraan prajurit—ini pasukan khusus, sehingga memang harus ada perlakuan khusus juga,” ujar Anton kepada Parlementaria usai kunjungan kerja spesifik Komisi I DPR RI di Markas Kopaska–Puskopaska TNI AL, Surabaya, Selasa (2/12/2025).

Kopaska dibentuk pada 31 Maret 1962 melalui Keputusan Menteri/KSAL No. Kep.M/KSAL.5401.13 yang ditandatangani Presiden Soekarno untuk mendukung Operasi Trikora. Sejak awal, satuan ini dibangun sebagai kekuatan khusus bawah air dengan kemampuan kelas dunia, mulai dari demolisi bawah permukaan, penyelaman tempur, infiltrasi senyap, hingga operasi anti-teror maritim.

Kunjungan Komisi I kali ini menjadi kesempatan untuk melihat langsung kondisi sarana, prasarana, serta kesiapan operasional Kopaska. Satuan ini memiliki sejarah panjang dan peran vital dalam berbagai operasi strategis TNI AL, sehingga peningkatan dukungan dinilai mutlak diperlukan.

Selain menyoroti kesejahteraan prajurit, Anton menekankan pentingnya modernisasi alutsista. Menurutnya, kemampuan personel Kopaska harus diimbangi dengan peralatan yang mutakhir agar dapat menjawab tantangan pertahanan maritim yang semakin kompleks.

“Latihannya berat, dan mereka sering kali harus meninggalkan keluarga. Intinya, kita harus memberikan perhatian khusus kepada tentara-tentara yang memiliki kemampuan khusus ini. Komisi I akan memperhatikan anggarannya, baik untuk kesejahteraan prajurit maupun modernisasi peralatannya,” jelas Anton.

Ia menambahkan bahwa Komisi I siap memperjuangkan penguatan anggaran agar modernisasi alutsista Kopaska dapat segera terwujud. “Jangan sampai pasukannya sudah luar biasa, tetapi alat-alatnya ketinggalan zaman. Karena itu, kita sudah berdiskusi dengan Panglima mengenai kebutuhan peralatan dan besaran anggarannya. Nanti akan kita suarakan di Senayan,” tambahnya.

Pangkoarmada Laksdya TNI Denih Hendrata, mengapresiasi perhatian dan dukungan Komisi I. Menurutnya, kunjungan ini menjadi bentuk pengakuan atas peran penting Kopaska dalam struktur TNI AL serta kebutuhan untuk terus mengembangkan profesionalisme dan sarana prasarana satuan.

“Harapan kami, kunjungan Komisi I, termasuk kehadiran langsung Ketua dan Wakil Ketua—merupakan sebuah kehormatan dan pengakuan bahwa Kopaska memiliki peran strategis dan membutuhkan pengembangan. Kami berterima kasih kepada Komisi I yang akan memperhatikan pembangunan Kopaska di lingkungan Angkatan Laut agar menjadi lebih baik,” tutup Denih. •mun/aha