Anggota Komisi I DPR RI, Andina Thresia Narang, saat mengikuti Kunjungan Spesifik Komisi I DPR RI ke PT PINDAD (Persero) di Malang, Jawa Timur, Selasa (2/12/2025). Foto: Balggys/vel.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI, Andina Thresia Narang, menegaskan pentingnya peningkatan kemampuan pertahanan nasional berbasis teknologi siber dalam menghadapi perubahan karakter ancaman global. Hal tersebut disampaikan saat Kunjungan Spesifik Komisi I DPR RI ke PT PINDAD (Persero) di Malang, Jawa Timur. Ia menilai bahwa perkembangan geopolitik internasional telah mengarah pada perang berbasis digital.
Dalam paparannya, Andina menyampaikan bahwa industri pertahanan harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. “Kita membicarakan kondisi global saat ini. Perang modern sudah lebih mengarah pada cyber warfare. Karena itu saya ingin tahu apakah PT PINDAD sudah memperkuat produk-produk berbasis elektronik, termasuk pure control system, sensoris, dan amunisi cerdas,” ujarnya di Malang, Selasa (2/12/2025).
Andina juga menyoroti perkembangan amunisi cerdas yang telah menjadi standar di beberapa negara maju. Ia mempertanyakan sejauh mana tingkat teknologi PINDAD dalam mengembangkan sistem ledakan digital jarak jauh. “Saya tadi melihat pengembangannya masih cenderung mekanis. Apakah sistem ledakan jarak jauh itu sudah diproduksi secara digital? Dan dibanding negara lain, termasuk Prancis, kita berada pada posisi teknologi yang ke berapa?” tegasnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya strategi riset dan inovasi yang dilakukan secara terencana dan tepat sasaran. Menurutnya, penguatan riset menjadi syarat mutlak bagi PINDAD untuk mencapai daya saing global. “Riset dan pengembangan ini harus dipikirkan dengan benar dan tepat. Jika PINDAD menargetkan masuk Top 50, tentu ini harus disiapkan dengan strategi yang kuat,” katanya.
Andina memastikan bahwa Komisi I DPR RI akan terus mendorong PINDAD dalam penguatan teknologi siber dan digital. Ia menilai bahwa kemampuan tersebut menjadi kunci dalam menghadapi pola ancaman modern. Optimalisasi riset dan inovasi disebutnya sebagai langkah strategis yang tidak dapat ditunda.
Pada akhir kunjungan, Andina menegaskan komitmen Komisi I dalam memberikan dukungan kebijakan terhadap industri pertahanan nasional. Ia menyampaikan bahwa peningkatan kapabilitas berbasis elektronik dan siber akan memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi persaingan global. Dengan demikian, PINDAD diharapkan mampu terus meningkatkan kualitas dan kemandirian teknologinya. •gys/aha