Anggota DPR RI Yanuar Arif Wibowo dalam Diskusi Refleksi Akhir Tahun 2025 yang digelar Biro Pemberitaan Parlemen DPR RI bersama KWP di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2025). Foto : Karisma/Andri.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota DPR RI Yanuar Arif Wibowo menyoroti lambatnya respons pemerintah terhadap bencana di Sumatra. Ia menilai koordinasi antar-lembaga masih lemah, terutama pada masa golden time.
“Basarnas harus bergerak cepat, tapi sering terhambat proses perizinan anggaran. Begitu izin turun, masa tanggap darurat sudah lewat,” ujarnya dalam Diskusi Refleksi Akhir Tahun 2025 yang digelar Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bersama Biro Pemberitaan Parlemen DPR RI di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2025).
Mantan Anggota Komisi V DPR RI itu mendorong pemerintah memperkuat mitigasi dengan menempatkan alat berat dan kesiapsiagaan sejak awal. “Jangan menunggu korban jatuh baru bergerak. Mitigasi yang baik bisa mencegah kerusakan,” tegas Politisi Fraksi PKS ini.
Sementara itu, Pengamat Politik Ujang Komarudin menekankan pentingnya memasukkan isu lingkungan dalam Pilkada. Menurutnya, bencana berulang muncul karena minimnya perhatian kepala daerah terhadap kelestarian alam. “Pemimpin daerah harus punya visi lingkungan agar siklus bencana tidak terulang,” katanya.
Ujang juga meminta penegakan hukum yang tegas terhadap perusakan lingkungan. “Instrumen hukum harus dijalankan. Siapa pun yang merusak lingkungan harus ditindak,” ujarnya. •ak, gal