E-Media DPR RI

Muhammad Kadafi: Generasi Muda Kunci Promosi Budaya Aceh di Era Digital

Anggota Komisi X DPR RI, Muhammad Kadafi, saat mengikuti kunjungan kerja Panja Pelestarian Cagar Budaya Komisi X DPR RI ke Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Rabu (12/11/2025). Foto: Singgih/vel.
Anggota Komisi X DPR RI, Muhammad Kadafi, saat mengikuti kunjungan kerja Panja Pelestarian Cagar Budaya Komisi X DPR RI ke Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Rabu (12/11/2025). Foto: Singgih/vel.


PARLEMENTARIA, Aceh Besar 
– Anggota Komisi X DPR RI, Muhammad Kadafi, menekankan bahwa generasi muda memiliki peran strategis dalam mempromosikan budaya dan cagar budaya Aceh melalui platform digital. Hal ini disampaikannya saat mengikuti kunjungan kerja Panja Pelestarian Cagar Budaya Komisi X DPR RI ke Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Kadafi menyatakan bahwa tantangan dalam mengenalkan budaya kepada generasi saat ini adalah perbedaan cara komunikasi. Namun, ia melihat peluang besar jika pelibatan anak muda dilakukan dengan pendekatan berbasis digital.

“Kalau kita bicara (mengenai budaya) langsung ke generasi mereka (Gen Z) itu sulit, tetapi kalau (komunikasi) dari mereka ke mereka jauh lebih mudah,” ujarnya kepada Parlementaria, di Aceh Besar, Aceh, Rabu (12/11/2025).

Ia mendorong agar anak-anak muda di Aceh dilibatkan dalam pembuatan konten kreatif seperti vlog, TikTok, maupun media sosial lainnya sebagai cara untuk memperluas jangkauan informasi tentang budaya dan situs sejarah Aceh.

“Generasi muda bisa kita ajak bikin vlog, konten TikTok, program kreatif lainnya. Itu akan jauh lebih cepat menyampaikan pesan budaya kepada generasi mereka,” jelas Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.

Menurut Kadafi, pengembangan budaya di era saat ini harus disesuaikan dengan kebutuhan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai historis. Pelibatan generasi muda dianggap menjadi langkah penting untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif berbasis budaya.

Ia menegaskan bahwa pembangunan sektor budaya membutuhkan kerja ekstra dan kolaborasi yang erat antar pemangku kepentingan. “Peluang pengembangan sektor budaya sekarang sangat terbuka, terutama jika berbasis kebutuhan zaman dan didukung kreativitas generasi muda,” tutupnya. •skr/rdn