
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera bertukar cinderamata usai menerima delegasi parlemen Arizona di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara, DPR RI, Senin (20/10/2025). Foto : Jaka/Andri.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menyambut positif rencana pembukaan kantor perdagangan (trade office) negara bagian Arizona, Amerika Serikat, di Indonesia. Menurutnya, langkah tersebut menjadi peluang emas untuk memperkuat hubungan ekonomi, investasi, dan pendidikan antara kedua negara.
Pertemuan antara BKSAP DPR RI dan delegasi parlemen Arizona ini berlangsung hangat di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara, DPR RI, Senin (20/10/2025). Delegasi tersebut menyampaikan komitmen untuk memperluas jejaring ekonomi melalui pendirian kantor perdagangan di Indonesia, setelah sebelumnya memiliki kantor serupa di Taiwan dan Korea Selatan.
“Kami sangat bahagia menyambut kedatangan anggota parlemen dari negara bagian Arizona. Mereka datang dengan niat baik untuk memperkuat hubungan, bukan hanya di bidang perdagangan, tetapi juga kerja sama pendidikan dan pertambangan melalui Arizona State University dan perusahaan-perusahaan yang berbasis di sana,” ujar Politisi Fraksi PKS ini.
Mardani menjelaskan bahwa Arizona memiliki potensi besar di bidang pertambangan dan energi, serta modal ekonomi yang kuat untuk dikembangkan di kawasan Asia. Rencana pembukaan kantor perdagangan di Indonesia, menurutnya, merupakan bentuk kepercayaan Arizona terhadap potensi ekonomi nasional.
“Arizona memiliki capital yang besar karena merupakan daerah tambang. Mereka ingin mengembangkan kapasitas ekonomi mereka di Asia, dan Indonesia menjadi salah satu mitra potensial,” jelas wakil rakyat dari Dapil Jakarta Timur ini.
Selain berkunjung ke Jakarta, delegasi Arizona juga telah mendatangi Bali dan Batam untuk meninjau potensi kerja sama di berbagai sektor. Dalam kesempatan itu, Mardani menegaskan bahwa BKSAP DPR RI siap mendukung inisiatif yang dapat memperkuat hubungan antar parlemen dan memperluas kerja sama antarnegara bagian di Amerika Serikat dengan pemerintah daerah di Indonesia.
“Kami tangkap peluang ini dan akan pastikan agar rencana pembukaan kantor dagang Arizona di Indonesia dapat segera berjalan. Dengan begitu, hubungan antara negara bagian Arizona dengan provinsi-provinsi di Indonesia bisa segera terjalin,” ujarnya.
Mardani pun menilai kerja sama tersebut akan memberikan dampak positif bagi peningkatan perdagangan, investasi, dan pengembangan sumber daya manusia di Tanah Air. “Harapan dari proyek ini adalah meningkatnya volume perdagangan kedua negara. Arizona punya potensi besar di sektor tambang, sementara Indonesia punya sumber daya alam dan pasar yang luas. Ini akan menjadi win-win solution,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Mardani menekankan bahwa kajian teknokratis dan kesiapan daerah menjadi kunci keberhasilan implementasi kerja sama ini. Menurutnya, aspek teknis dan ekonomis perlu dikaji secara mendalam sebelum melangkah pada aspek politis. “Niat baik ini harus dikaji secara teknokratis. Setelah itu ada pertimbangan ekonomis, baru politis. Kita harus tahu daerah mana yang paling siap untuk menjalin kerja sama,” paparnya.
Pada tahap awal, kerja sama akan difokuskan di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Bali, dan Batam yang dinilai memiliki kesiapan infrastruktur dan potensi investasi tinggi. “Daerah-daerah ini bisa menjadi pilot project sebelum diperluas ke provinsi lainnya. Tapi kita harus memastikan kesiapan SDM dan kebijakan daerah agar kerja sama berjalan efektif,” tegasnya.
Sebagai penutup, Mardani menyebut kunjungan delegasi Arizona ini merupakan bukti kepercayaan internasional terhadap stabilitas ekonomi dan politik Indonesia. “Mereka datang dari jarak 13.000 kilometer, mereka yang mengetuk kita. Ini kesempatan emas yang menunjukkan bahwa Indonesia tetap menjadi mitra strategis dan destinasi utama investasi global,” pungkasnya. •bit/rdn