E-Media DPR RI

Perundungan di Sekolah Kembali Makan Korban Jiwa, Sofyan Tan: Peringatan Serius Bagi Dunia Pendidikan

Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan. Foto: Tari/vel.
Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan. Foto: Tari/vel.


PARLEMENTARIA, Jakarta
 – Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan prihatin atas peristiwa perundungan (bullying) kepada seorang siswa SMPN 1 Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa tengah yang kembali memakan korban jiwa. Tan menilai kasus tersebut menjadi peringatan serius bagi dunia pendidikan terhadap lemahnya pengawasan dan pencegahan kekerasan di sekolah.

“Saya mengucapkan duka cita mendalam atas meninggalnya siswa kelas 7 SMPN 1 Geyer, Angga Bagus Perwira akibat dugaan perundungan. Tentu kami prihatin atas kembali terjadinya kasus perundungan terhadap siswa di sekolah. Kasus ini sebagai peringatan serius bagi dunia pendidikan atas lemahnya pengawasan dan pencegahan kekerasan di sekolah. Sekolah seharusnya menjadi ruang yang aman bagi setiap anak untuk tumbuh, belajar, dan berinteraksi tanpa adanya rasa takut,” ujar Sofyan Tan dalam pesan singkatnya kepada Parlementaria, Kamis (16/10/2025).

Oleh karena itu, Tan berharap Pemerintah (dalam hal ini Kementerian Pendidikan dasar dan menengah), serta sekolah wajib memperkuat sistem pengawasan, bimbingan konseling, serta penerapan satuan tugas anti-bullying di setiap sekolah.

Tidak hanya itu, Politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan ini juga menegaskan pentingnya pendidikan karakter dan empati sebagai bagian dari kurikulum nasional untuk mencegah kekerasan antar siswa. Serta adanya penegakan hukum yang transparan dan adil di setiap kasus perundungan, tanpa ada upaya menutupi fakta yang sebenarnya.

“Kami juga meminta Polres Grobogan mengusut tuntas kasus tersebut secara profesional dan transparan agar adanya keadilan bagi keluarga korban. Semua itu tentu selain untuk menimbulkan efek jera baik bagi pelaku perundungan itu sendiri, serta menjadi contoh agar siswa atau pihak lain tidak melakukan hal serupa,” tegas Politisi yang membidangi masalah pendidikan ini.

Beberapa hari belakangan, media diramaikan berita tentang wafatnya Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Angga Bagus Perwira (12) pada Sabtu (11/10) di kelas, yang diduga akibat dibully (perundungan) teman sekelasnya. Sejatinya, jauh sebelum peristiwa itu, 28 Agustus 2025, sang nenek sempat lapor ke pihak sekolah tentang perundungan yang dialami Angga di kelas. Permasalahan tersebut sudah berhasil dimediasi internal pihak sekolah. Namun, hal itu kembali terjadi dengan pelaku yang berbeda, hingga korban meninggal dunia. •ayu/aha