E-Media DPR RI

Dorong Ekonomi Rakyat, Nuroji: Program MBG Ciptakan Banyak Lapangan Kerja

Anggota Komisi IX DPR RI, Nuroji, dalam kegiatan sosialisasi MBG bersama Badan Gizi Nasional (BGN) di Kota Bekasi, Rabu (15/10/2025). Foto: Ist/vel.
Anggota Komisi IX DPR RI, Nuroji, dalam kegiatan sosialisasi MBG bersama Badan Gizi Nasional (BGN) di Kota Bekasi, Rabu (15/10/2025). Foto: Ist/vel.


PARLEMENTARIA, Bekasi
 – Anggota Komisi IX DPR RI, Nuroji, menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya berfokus pada peningkatan gizi masyarakat, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap perekonomian rakyat. Program unggulan pemerintah ini disebut mampu membuka banyak peluang kerja dan usaha di berbagai daerah.

Menurut Nuroji, salah satu dampak ekonomi paling nyata dari pelaksanaan MBG adalah terciptanya lapangan kerja baru di tingkat lokal. Melalui keberadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG, banyak masyarakat yang bisa terserap sebagai tenaga kerja.

“Setiap satu dapur atau SPPG bisa menyerap hingga 47 orang tenaga kerja. Jadi, MBG ini bukan hanya bicara soal gizi masyarakat, tapi juga membuka peluang ekonomi baru,” ujar Nuroji dalam kegiatan sosialisasi MBG bersama Badan Gizi Nasional (BGN) di Kota Bekasi, Rabu (15/10/2025).

Ia mencontohkan, di Kota Bekasi saja dibutuhkan sekitar 200 unit dapur SPPG untuk menunjang pelaksanaan program MBG. Namun, hingga kini baru sekitar 100 unit dapur yang berdiri dan beroperasi. “Artinya, masih ada potensi besar untuk menambah dapur baru. Ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Bekasi yang membutuhkan pekerjaan atau ingin berkontribusi dalam program ini,” jelasnya.

Selain menyerap tenaga kerja, program MBG juga membuka peluang kemitraan bagi masyarakat dan pelaku usaha lokal. Mereka bisa mendirikan dapur atau SPPG secara mandiri, maupun menjadi pemasok bahan baku seperti sayur-mayur, ikan, telur, dan kebutuhan lainnya.

“Bagi masyarakat yang memiliki modal, bisa mendaftar menjadi mitra untuk mendirikan dapur MBG. Sedangkan bagi pelaku usaha kecil, bisa menjadi pemasok bahan baku. Jadi perputaran ekonomi di daerah pun ikut hidup,” tambah Nuroji.

Sementara itu, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi BGN, Anyelir Puspa Kemala, turut menegaskan bahwa program MBG merupakan bentuk investasi ganda, tidak hanya pada kesehatan dan gizi anak bangsa, tetapi juga pada penguatan ekonomi masyarakat.

“Program MBG bukan hanya investasi pada gizi, tapi juga pada ekonomi rakyat. Karena itu, kami terus melakukan sosialisasi agar masyarakat memahami tujuan besar dari program ini,” ungkapnya.

Sosialisasi MBG di Kota Bekasi dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari pihak sekolah penerima manfaat, masyarakat umum, hingga pelaku usaha lokal. Antusiasme tinggi terlihat selama kegiatan berlangsung, menandakan dukungan kuat masyarakat terhadap program yang menggabungkan pemberdayaan gizi dan ekonomi rakyat ini. •rni/aha