
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Putih Sari, saat meninjau pelayanan kesehatan di RSUD dr. Zainoel Abidin di Banda Aceh. Foto: Bunga/vel.
PARLEMENTARIA, Banda Aceh — Komisi IX DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan perluasan layanan di RSUD dr. Zainoel Abidin agar dapat menjawab tingginya kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat Aceh. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Putih Sari, saat melakukan kunjungan kerja ke rumah sakit tersebut, pada Senin (6/10/2025).
Putih Sari mengatakan, hasil peninjauan lapangan menunjukkan banyak kemajuan dalam pelayanan yang diberikan oleh RSUD dr. Zainoel Abidin. Ia mengapresiasi profesionalitas tenaga kesehatan dan kelancaran sistem pelayanan, terutama bagi pasien pengguna Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) maupun Jaminan Kesehatan Aceh (JKA).
“Kami melihat langsung berbagai fasilitas dan kondisi pelayanan di RSUD dr. Zainoel Abidin. Banyak hal baik yang sudah dijalankan, dan masyarakat yang kami temui merasa puas atas pelayanan yang diterima,” ujar Putih Sari.
Meski begitu, ia menilai rumah sakit rujukan utama di Aceh tersebut masih membutuhkan penambahan alat kesehatan dan sarana pendukung agar pelayanan semakin optimal. “Kami mencatat perlunya peningkatan peralatan dan sarana penunjang. Ini akan kami bahas dalam rapat kerja bersama Kementerian Kesehatan, agar ada dukungan konkret dari pemerintah pusat,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. Zainoel Abidin, dr. Arifatul Khorida, menyampaikan terima kasih atas perhatian Komisi IX DPR RI. Mereka berharap dukungan yang dijanjikan dapat membantu pengembangan rumah sakit di tengah meningkatnya kebutuhan layanan pasien.
“Kebutuhan pelayanan terus meningkat, dan kami membutuhkan tambahan alat serta gedung. Dukungan pemerintah pusat sangat penting untuk peningkatan layanan kami,” ungkap dr. Arifatul Khorida, MPH.
Putih Sari menambahkan, Komisi IX DPR RI akan terus mendorong pemerataan dukungan infrastruktur kesehatan di daerah agar setiap warga memperoleh pelayanan yang berkualitas tanpa harus menempuh jarak jauh ke rumah sakit rujukan provinsi.
Menurut Putih Sari, banyak pasien dari kabupaten dan kota di Aceh harus menempuh perjalanan jauh ke Banda Aceh karena fasilitas kesehatan di daerah belum memadai. Kondisi ini dinilainya menjadi tantangan serius bagi pemerataan akses kesehatan masyarakat.
“Kami mendapati banyak pasien datang dari daerah yang cukup jauh karena fasilitas di tingkat kabupaten/kota belum lengkap. Idealnya, pelayanan dasar sudah bisa diakses lebih dekat agar masyarakat tidak harus dirujuk ke Banda Aceh,” jelasnya.
Putih Sari menekankan bahwa pemerataan layanan kesehatan harus menjadi fokus kebijakan pemerintah, baik melalui peningkatan puskesmas maupun rumah sakit daerah, agar masyarakat di daerah terpencil mendapatkan pelayanan yang cepat dan berkualitas.
“Fokus Komisi IX DPR RI adalah memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan meningkatkan kapasitas fasilitas di kabupaten/kota. Dengan begitu, masyarakat dapat merasakan pelayanan yang lebih dekat dan merata,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Komisi IX juga meninjau langsung pelayanan pasien JKN dan JKA di RSUD dr. Zainoel Abidin. Hasilnya, sebagian besar pasien mengaku puas terhadap sistem rujukan, pendaftaran, hingga ketersediaan obat-obatan yang semuanya ditanggung jaminan kesehatan. “Kami bersyukur karena pelayanan JKN di RSUD dr. Zainoel Abidin berjalan baik tanpa kendala obat atau biaya tambahan,” kata Putih Sari menutup. •blf/aha