E-Media DPR RI

Mulyadi Dorong Optimalisasi PMN untuk Perkuat Industri Kereta Api Nasional

Anggota Komisi XI DPR RI Mulyadi saat kunjungan kerja Komisi XI DPR RI ke PT INKA, Madiun, Jawa Timur, Jumat (3/10/2025). Foto: Estu/vel
Anggota Komisi XI DPR RI Mulyadi saat kunjungan kerja Komisi XI DPR RI ke PT INKA, Madiun, Jawa Timur, Jumat (3/10/2025). Foto: Estu/vel


PARLEMENTARIA, Madiun
 – Anggota Komisi XI DPR RI Mulyadi menegaskan pentingnya pengawasan terhadap alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) yang telah diberikan pemerintah kepada sejumlah BUMN strategis. Ia menekankan, PMN harus benar-benar dimanfaatkan secara tepat agar mampu mendorong peningkatan nilai, pelayanan, serta kontribusi dividen bagi pembangunan nasional.

“Kami dari Komisi XI ingin memastikan dalam konteks tugas pengawasan bahwa PMN yang sudah diberikan itu betul-betul teralokasikan dengan baik. Bukan saja pentingnya merespons sebagai industri strategis, tapi juga bagaimana ada peningkatan nilai, peningkatan pelayanan, dan terpenting juga peningkatan kontribusi melalui dividen sehingga kekuatan fiskal melalui kontribusi dividen tersebut bisa berdampak signifikan terhadap multiplayer effect pembangunan bangsa kita,” ujar Mulyadi saat kunjungan kerja Komisi XI DPR RI ke PT INKA, Madiun, Jawa Timur, Jumat (3/10/2025).

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan sebelumnya telah mengalokasikan PMN sebesar Rp4,77 triliun kepada PT KAI, PT INKA, dan PT Pelni pada September 2025. Untuk PT INKA, PMN difokuskan pada pengembangan industri kereta api dalam negeri.

Dalam kesempatan tersebut, PT INKA memaparkan capaian kinerja sekaligus prospek ke depan, termasuk pengembangan produk kereta api buatan Indonesia yang kini telah memenuhi standar internasional dan berorientasi ekspor.

“Tadi paparan lebih banyak kepada prospek dan potensi-potensi lain bahkan sampai ekspor ke luar negeri, dan itu saya kira informasi yang sangat signifikan. Kalau ini menjadi industri yang betul-betul bukan saja dalam konteks memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi juga punya nilai komersial di pasar global, kenapa tidak untuk kita support secara maksimal supaya industri ini makin berkembang,” imbuh Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Komisi XI menilai, keberadaan PT INKA tidak hanya penting dalam pemenuhan kebutuhan transportasi nasional, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai pemain industri strategis di pasar internasional. Dukungan optimal terhadap PT INKA diharapkan dapat memperkuat daya saing sekaligus mendongkrak kemandirian industri kereta api Indonesia. •est/rdn