E-Media DPR RI

Fauzi H. Amro Optimis Realisasi Subsidi 2025 Bisa Capai 99 Persen di Akhir Tahun

Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi H. Amro saat bertukar cinderamata usai pertemuan kunjungan kerja Reses Komisi XI DPR RI di Yogyakarta, Jumat (3/10/2025). Foto: Ayu/vel.
Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi H. Amro saat bertukar cinderamata usai pertemuan kunjungan kerja Reses Komisi XI DPR RI di Yogyakarta, Jumat (3/10/2025). Foto: Ayu/vel.


PARLEMENTARIA, Yogyakarta
 – Meski menyayangkan realisasi anggaran subsidi dan kompensasi yang dialokasikan pemerintah pada tahun 2025 berjalan lambat, namun Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi H. Amro optimistis penyerapannya akan baik mencapai 99 persen pada akhir tahun ini.

“Memang sampai September kemarin serapan anggarannya masih sekitar 60 persen, masih ada waktu sekitar tiga-empat bulan ke depan. Kami optimistis serapan subsidi bisa mendekati 99 persen pada akhir tahun. Kan, menghabiskan anggaran itu cepat, justru yang paling sulit adalah mencari anggarannya,” ujar Fauzi dalam kunjungan kerja Reses Komisi XI DPR RI di Yogyakarta, Jumat (3/10/2025). 

Diketahui, pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi sekitar Rp479 triliun atau hampir Rp480 triliun pada tahun 2025, yang terbagi atas subsidi energi dan non-energi. Sayangnya, hingga September 2025, realisasi anggaran baru mencapai sekitar Rp281triliun atau 60–70 persen dari pagu anggaran yang dialokasikan. 

Politisi dari Fraksi Partai Nasdem ini berharap seluruh pihak penerima subsidi dan kompensasi harus segera menyalurkan anggaran tersebut agar manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh Masyarakat. Terutama dalam meningkatkan daya beli dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami minta seluruh stakeholder segera merealisasikan anggaran subsidi ini supaya dampaknya benar-benar dirasakan masyarakat,” tambahnya.

Pihaknya mengakui masih terdapat sejumlah kendala dalam penyaluran subsidi. Antara lain persoalan lokasi penyaluran yang belum merata, data penerima yang tumpang tindih, harga satuan yang belum standar, serta pasokan yang kadang tidak stabil.

“Hal-hal seperti ini seharusnya bisa dimitigasi sejak awal, sehingga realisasi dan serapannya bisa lebih maksimal,” jelasnya. 

Dengan langkah perbaikan, Fauzi optimistis kebijakan subsidi dan kompensasi di tahun 2025 akan berjalan efektif serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas. •ayu/aha