
Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi II DPR RI, Dede Yusuf, dalam foto bersama usai pertemuan di Kantor Gubernur Kepri, Senin (29/9/2025). Foto: Eno/vel.
PARLEMENTARIA, Tanjungpinang – Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi II DPR RI, Dede Yusuf, menegaskan perlunya pemerataan infrastruktur dan inovasi di Kepulauan Riau agar pembangunan tidak hanya terpusat di Batam. Menurutnya, daerah lain seperti Bintan, Karimun, dan Tanjungpinang membutuhkan dukungan interkoneksi agar bisa ikut tumbuh.
“Infrastruktur masih terkonsentrasi di Batam. Daerah lain belum terkoneksi dengan baik. Ini harus jadi perhatian pemerintah pusat agar pembangunan lebih merata,” kata Dede Yusuf kepada Parlementaria, di Kantor Gubernur Kepri, Senin (29/9/2025).
Ia juga menekankan pentingnya inovasi sebagai motor pembangunan dan investasi. “Kalau kita tidak berinovasi, negara lain akan melakukannya, dan aliran dana justru masuk ke mereka. Inovasi itu bisa dari SDM, teknologi, atau percepatan infrastruktur,” jelasnya.
Selain itu, Dede menyoroti pentingnya koordinasi lintas lembaga dalam pengawasan perbatasan. Menurutnya, banyak pintu masuk di Kepri yang rawan perdagangan ilegal, penyelundupan, hingga narkoba. “Kalau semua instansi, mulai dari TNI, Polri, hingga pemerintah daerah, bisa terkoordinasi dengan baik, pengawasan akan lebih efektif,” ujar Politisi Fraksi Partai Demokrat ini.
Dede berharap, dengan sinergi pusat dan daerah, Kepri bisa tumbuh sebagai pusat ekonomi sekaligus benteng pertahanan negara. “Kepri ini berhadapan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Kita harus jadikan posisi ini sebagai peluang, bukan kelemahan,” tegasnya. •eno/rdn